PENGINDERAAN JAUH DALAM BIDANG KEHUTANAN
Analisis spasial merupakan salah satu rangkaian dalam konsep berpikir spasial (spatial thinking) dan telah digunakan untuk mengkaji berbagai dinamika atau permasalahan di berbagai bidang yaitu diantaranya geografi, geologi, ekonomi, geostatistik, transportasi, kebencanaan, kesehatan, serta perencanaan wilayah dan kota dan khususnya dibidang kehutanan. Teknik analisis spasial terus berkembang seiring dengan perkembangan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG)/Geographic Information System (GIS). Meluasnya kebutuhan akan pemanfaatan teknologi SIG dalam memperoleh data, mengumpulkan, hingga menganalisis data spasial juga menjadi salah satu faktor pendorong pengembangannya (Muhardi, 2018). Saat ini penggunaan data spasial tidak lagi menjadi hal yang tabu di mata masyarakat umum. Setiap kalangan dari berbagai latar belakang mampu merasakan manfaat dari kecanggihan teknologi Sistem Informasi Spasial (SIS) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemakaian gadget yang disertai aplikasi berbasis online telah dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) menjadikan SIG sebagai informasi dan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Sistem Informasi Geografis (SIG) dimaksudkan sebagai “an integrated collection of computer software and data used to view and manage information about geographic places, analyse spatial relationships and model spatial processes”. Hal ini dimaksudkan bahwa penggunaan SIG berbasis komputer dalam mengelola informasi terkait letak geografis dan keterkaitan pada analisis spasialnya. SIG dapat melakukan pengintegrasian informasi dari berbagai sumber sehingga mengeluarkan analisis yang komprehensif. Pemanfaatan teknologi SIG dalam analisis spasial telah mendukung banyak hal dalam bidang kehutanan diantaranya inventarisasi hutan, perencanaan hutan, analisis kesesuaian lahan, analisis bencana, perencanaan wilayah kehutanan, tata ruang wilayah dan masih banyak penggunaan lainnya. Banyaknya manfaat analisis spasial dalam bidang kehutanan tersebut, menjadi landasan utama pentingnya pengetahuan dan keterampilan ini sangat perlu dimiliki oleh lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Dimana keterampilan ini akan menjadi bekal bagi para lulusan dalam membentuk karakter keahlian di dunia kerja yang mendukung konsep pembangunan berkelanjutan, sebagaimana yang menjadi tujuan dari terbentuknya program studi Kehutanan Fakultas Kehutanan yakni berperan secara aktif dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di bidang kehutanan dan lingkungannya serta pengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang kehutanan melalui penyelenggaraan 2 program-program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang secara keseluruhan diperuntukkan bagi terwujudnya pengelolaan hutan berkelanjutan. Oleh karenanya, pengembangan matakuliah yang mendukung tujuan program studi tersebut menjadi hal yang wajib untuk dikembangkan dan difasilitasi melalui pedoman-pedoman yang nantinya menjadi acuan mahasiswa dalam memahami hal-hal yang perlu dikuasai salah satunya melalui buku ajar ini. Buku ajar ini merupakan panduan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa dalam proses belajar memahami dan mengenali analisis spasial dalam bidang kehutanan. Materi terkait analisis spasial pada program studi Kehutanan Fakultas Kehutanan dikembangkan melalui mata kuliah “Sistem Informasi Spasial Kehutanan”, dimana mata kuliah ini mendukung tiga capaian pembelajaran di Program Studi Kehutanan, yakni: 1. Mempunyai kemampuan belajar sepanjang hayat berupa keketerampilan berpikir logis dan kritis, berkomunikasi efektif, bekerja dalam tim interdisiplin, beradaptasi dan berkontribusi pada masyarakat, serta mengoperasikan teknologi informasi bidang kehutanan. 2. Mampu menunjukkan konsep dasar ilmu kehutanan, ekologi dan konservasi, khususnya di wilayah Wallaceae 3. Mampu mengaplikasikan teknik inventarisasi dan pemetaan sumberdaya hutan, serta menyusun perencanaan pemanfaatan hutan