Search

www.mikromediateknologi.com - Indonesia faces significant challenges in managing the household waste, due to rapid urbanization, population growth, and changing consumption patterns. Household waste constitutes a substantial portion of the country's total waste generation, highlighting the urgent need for effective policies to promote waste separation at the household level. The waste issue is a national problem that requires comprehensive, innovative, intelligent, fast, and sustainable solutions. Many efforts have been made to address the existing waste issue, but current waste management practices are still far from environmentally conscious, efficient, integrated, and sustainable waste management. Identifying potential improvements and innovations in current waste management can help optimize waste management in Indonesia. Information communication technology by optimizing digitalization of waste supply chain can help identify potential improvements and make informed decisions in waste management. Integrated waste management involving the use of digitalization, Internet of Things (IoT) and ICT for collecting and analyzing waste data is very important to identify inefficiencies of waste management.

www.mikromediateknologi.com - Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang unik. Negara ini menghadapi populasi yang terdesentralisasi, pertumbuhan populasi yang stabil, serta kerangka kerja pemerintah dan struktural yang terbatas untuk memungkinkan sistem pengelolaan sampah mengikuti tren saat ini, yaitu memilah dan mengurangi sampah. Permasalahan sampah mencakup banyak aspek. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang komprehensif dan terintegrasi dengan mengedepankan inovasi-inovasi baru yang lebih memadai, ditinjau dari segala aspek agar dapat memberikan manfaat serta dapat mengubah perilaku masyarakat. (Puspitawati & Rahdriawan, 2012). Perubahan perilaku masyarakat dapat diartikan dengan adanya peningkatan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di komunitasnya.

www.mikromediateknologi.com - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 menyatakan bahwa pengelolaan sampah merupakan kegiatan sistematik dan berkesinambungan, seperti pengurangan (pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah) serta penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan sampah). Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Sistem pengelolaan sampah perkotaan merupakan kegiatan pengelolaan sampah yang saling mendukung antarkomponennya, yaitu teknis operasional, kelembagaan, pembiayaan, kebijakan, dan peran masyarakat. yaitu teknis operasional, kelembagaan, pembiayaan, kebijakan, dan peran masyarakat. Buku ini menyajikan strategi dan kebijakan implementasi pengukuran menggunakan Indikator Kinerja Utama (KPI) ini untuk pelaksanaan monitoring kinerja dan efektivitas program nasional pemilahan dan pengelolaan sampah, yang berkelanjutan dan jangka panjang di 5 kota yang dipilih yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Magelang.

Borobudur merupakan destinasi wisata unggulan berdasarkan Surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Nomor S.51/PSLBB/PS/PLB 0/2/2020. Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) beroperasi, dan dibukanya akses angkutan Kereta Api Bandara dan jalan ke utara melalui Sentolo sepanjang 20-30 km pada tahun 2020. Hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke candi Borobudur, Magelang dalam 5 tahun kedepan, dan potensi peningkatan mencapai 4 kali lipat pada tahun 2024. Kedua hal di atas menjadi tantangan besar dalam pengelolaan sampah di lingkungan Borobudur. Kawasan Borobudur menjadi salah satu lokasi penyumbang sampah yang cukup besar. Masyarakat di sekitar kawasan KPSN dan Wisatawan perlu memperoleh edukasi sampah secara massif dan produktif, salah-satunya melalui solusi media Rumah Pintar Belajar Sampah (Trash Play House/TPH). Trash Play House (TPH) merupakan Rumah Belajar Sampah untuk wisatawan dan masyarakat di kawasan Desa Wisata Borobudur. Pengelolaan dan pengembangan TPH berfungsi optimal untuk mendukung amenitas di kawasan destinasi wisata Borobudur.