Borobudur merupakan destinasi wisata unggulan berdasarkan Surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Nomor S.51/PSLBB/PS/PLB 0/2/2020.
Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) beroperasi, dan dibukanya akses angkutan Kereta Api Bandara dan jalan ke utara melalui Sentolo sepanjang 20-30 km pada tahun 2020. Hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke candi Borobudur, Magelang dalam 5 tahun kedepan, dan potensi peningkatan mencapai 4 kali lipat pada tahun 2024.
Kedua hal di atas menjadi tantangan besar dalam pengelolaan sampah di lingkungan Borobudur. Kawasan Borobudur menjadi salah satu lokasi penyumbang sampah yang cukup besar. Masyarakat di sekitar kawasan KPSN dan Wisatawan perlu memperoleh edukasi sampah secara massif dan produktif, salah-satunya melalui solusi media Rumah Pintar Belajar Sampah (Trash Play House/TPH). Trash Play House (TPH) merupakan Rumah Belajar Sampah untuk wisatawan dan masyarakat di kawasan Desa Wisata Borobudur. Pengelolaan dan pengembangan TPH berfungsi optimal untuk mendukung amenitas di kawasan destinasi wisata Borobudur.