Search

Search for books and authors

Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 1 April 2019
Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 1 April 2019
Tidak terasa Indonesia dihadapkan ajang politik sangat besar pada tanggal 17 bulan ini. Dikatakan sangat besar karena di era reformasi (sejak 1998) yang merupakan amanah perwujudan demokratisasi ini terdapat penyerentakan pemilihan presiden dan legislatif (DPR, DPD, DPR provinsi, dan DPR kabupaten/kota). Ini semacam two in one (pemilihan eksekutif dan legislatif) ataupun three in one (pemilihan presiden, DPR, DPD) dalam kepemiluan. Tentu arah dan tujuannya demikian positif. Sebagaimana biasanya, menarik membahas pesta demokrasi yang merupakan pestanya rakyat. Bumbu-bumbunya selalu banyak dan diracik oleh tangan-tangan dengan kepentingan-kepentingan kekuasaan. Sebagai pasar politik, yakni pemilih dalam Pemilu, rakyat sebenarnya hanya membutuhkan kesederhanaan saja: kehidupan yang lebih baik dan berkualitas yang lahir dari proses Pemilu yang jujur, adil, dan berlangsung damai. Boleh panas sebentar tetapi seusai pesta tersebut kehidupan seharusnya normal kembali karena semua pemilih adalah satu saudara, sebangsa dan setanah air. Ternyata lebih dari itu, Pemilu kali ini sungguh bukan sekadar tradisi atau ritual yang dilaksanakan setiap lima tahun. Pada perhelatan tahun ini (2019), salah satu titik pentingnya adalah munculnya kekuatan generasi milenial selaku pemilih di dalamnya. Dalam catatan beberapa sumber, jumlahnya tidak tanggung-tanggung, sekitar 80 jutaan atau menyumbang 35% suara. Salah satu ciri pokok generasi milenial adalah kesangatdekatannya dengan peranti digital, katakanlah dunia media sosial. Sebagaimana dipahami, media sosial adalah sebuah jagat yang hari ini tidak saja mengait generasi milenial tetapi juga hampir semua gen lainnya dalam Teori Gen. Besarnya pengaruh media “dari bawah” seperti itu membuat pakarnya berujar bahwa media itulah pesan (the medium is the message). Jadi bukan isi atau konten atau makna medium yang terpenting tetapi justru (bentuk) medium itu sendiri. Dalam konteks Indonesia terkini, generasi yang dimaksud menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan dalam Pemilu kali ini. Kita paham, dunia media sosial hampir selalu bernuansakan hiperealitas-hiperealitas dan simulakra-simulakra di mana terjadi ketidakjelasan mana yang putih dan mana yang hitam. Di sana ada kebohongan, kepalsuan, dan penyesatan (hoax) demi hasrat berkuasa. Mereka kaum digital tersebut harus kritis yang terkait dengannya. Atas alasan di atas, BALI MEMBANGUN BALI Jurnal Bappeda Litbang Volume 2, Nomor 1, April 2019 menampilkan empat artikel tematik politik kepemiluan. “Pemilihan Umum Indonesia antara Demokrasi Pancasila dan Demokrasi Liberal” ditulis oleh Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mahendradatta. “Efek Ekor Jas dan Identifikasi Partai Politik dalam Pemilu Serentak 2019 di Bali” dirangkai oleh Kadek Dwita Apriani dari Program Doktor Ilmu Politik, Universitas Indonesia”. “Partisipasi Generasi Milenial dalam Kancah Politik Nasional 2019” diketengahkan oleh I Made Wimas Candranegara, I Putu Eka Mahardhika, dan I Wayan Mirta dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa. Adapun “Perempuan Bali dalam Kontestasi Pemilu: Kuantitas vs Kualitas” ditampilkan oleh IGAA Dewi Sucitawathi dan I Wayan Joniarta dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Undiknas. Tulisan-tulisan tersebut sengaja dipilih dari berbagai riset perguruan tinggi yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan yang menguasai bidang-bidang tersebut. Terdapat juga satu tulisan perdana dari komunitas Bappeda Litbang Provinsi Bali sendiri. Dalam catatan Redaksi, baru kali ini penulis internal muncul. Dalam hal ini, Ekapria Dharana Kubontubuh yang insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung mengkonstruk “Bali Bebas Sampah Plastik (menuju “Clean and Green Island”) sedemikian lincah dan enak dibaca dengan tak kalah ilmiahnya. Ekapria Dharana Kubontubuh berasal dari Sub Bidang Inovasi dan Teknologi, Bidang Penelitian dan Pengembangan. Akhirnya edisi kali ini ditutup oleh I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan dengan “Mulat Sarira”-nya. Selamat menunaikan ibadah demokrasi!
Available for purchase
Jurnal Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 3 Desember 2021
Jurnal Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 3 Desember 2021
Semangat Akreditasi SINTA di Tengah Pandemi Covid-19 belum hilang sampai hari ini dan kehidupan sungguh belum berlangsung normal. Dampak negatif pandemi ini sungguh luar biasa, khususnya bagi masyarakat Bali. Bisnis pariwisata yang sebelumnya menjadi tumpuan utama Pulau Dewata boleh dikatakan lumpuh akibat Corona. Kesehatan harus sungguh-sungguh diutamakan tetapi tetap saja kata sebuah pepatah: perut tidak bisa menunggu. Kehidupan ekonomi harus terus berputar meskipun dalam cukup banyak hal dibatasi. Jurnal Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 4, Desember 2021, sebagai jurnal ilmiah yang realtime, tetap menyuarakan keprihatinan atas belum hilangnya pandemi ini. Untuk itu, diturunkan tiga tulisan bertema Covid-19, yaitu “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan di Provinsi Bali” (Manila Ayupijaya); “Optimalisasi Peran Linmas menuju Bali Trepti pada Masa Pandemi Covid-19” (Desak Ayu Putu Suciati dan I Ketut Pongres Language); dan “Managing Sustainable Tourism in Monkey Forest Ubud due to Covid-19 Pandemic” (I Putu Sudira dan I Gede Mudana). Artikel pertama menyoroti situasi ketenagakerjaan di Bali dengan terjadinya Covid-19. Artikel kedua mengkritisi peran pemerintah, dalam hal ini Linmas, terkait cita-cita Bali Trepti di tengah pandemi yang belum selesai. Artikel ketiga membahas manajemen pariwisata berkelanjutan di sebuah daya tarik wisata popular di Ubud berkenaan dengan Corona ini. Tiga artikel lainnya, berturut-turut yaitu, pertama, “Implementation of Village SDGs in Achieving Sustainable Development Goals in Bali Province” (Luh Gita Andari) menelisik tujuan pembangunan berkelanjutan desa dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Bali. Kedua, “Strategy Development for Puri Peliatan Heritage Tourism” (Made Bayu Sucantra) menguraikan sebuah puri (istana/keraton) yang mengembangkan pariwisata warisan budaya. Terakhir, “Peran Masyarakat Adat Bali dalam Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang” (Gede Ogiana dan Putu Sri Ronita Dewi) membicarakan permasalahan ruang (space) yang persoalannya tidaklah mudah di provinsi pariwisata yang relative kecil ini. Di tengah pandemi, JBMB rupanya tetap bersemangat melanjutkan salah cita-cita utamanya: memeroleh Akreditasi SINTA. Direncanakan, setelah Volume 2 Nomor 3 ini ter-publish, JBMB segera diajukan mencari SINTA. Semua syarat surat terpenuhi, yakni merupakan jurnal berparadigma ilmiah, memiliki ISSN online, mempunyai DOI, dan telah terbit dua tahun berturut-turut secara lancar. Tinggal kini bagaimana para pengelolanya mengatur semangat yang ada agar sesuai dengan tuntutan-tuntutan akreditasi tersebut. Di tengah pandemi, di tengah semangat pengelola JBMB yang tidak cepat menyerah, semoga tetap ada jalan…
Available for purchase
Jurnal Bali Membangun Bali Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Jurnal Bali Membangun Bali Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Covid-19 Belum Berlalu, JBMB Harus Terus Berkembang Pembaca yang terhormat, Jurnal Bali Membangun Bali Volume 1 Nomor 2, Agustus 2020 adalah edisi yang spesial dalam pengertian tertentu. Dikatakan demikian karena sejak terbitnya edisi perdana (JBMB Volume 1 Nomor 1, April 2020) praktis situasi semua bidang kehidupan menjadi berubah dan cenderung penuh pertanyaan dengan adanya pandemi Covid-19 (Corona) setidaknya sejak pertengahan Maret, bahkan tidak saja di Provinsi Bali. Nyatanya Bali benar-benar menghadapi masalah yang luar biasa besar karena penyokong utama kehidupan masyarakat masa kini, yakni pariwisata, hampir lumpuh dengan tiadanya kedatangan wisatawan. Dari latar di atas, pantas JBMB yang telah berhasil memeroleh ISSN, baik online maupun cetak, mengedepankan pewacanaan persoalan Covid-19 pada edisi kali ini. Kebetulan jurnal kebanggaan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali ini sudah mulai diminati pasar dan calon pasarnya. Buktinya cukup banyak artikel yang masuk untuk nomor kali ini. Karenanya editor memiliki kesempatan banyak untuk memilih dan memilah artikel-artikel sedemikian rupa. Disesuaikan dengan kondisi nyata yang berkembang saat ini, ditetapkanlah tema-tema diskursus Covid-19 sebagai fokus terbitan. Dalam konteks ini, BaRi Bali dengan JBMB-nya berniat memberikan sumbangsih informasi-informasi keilmuannya berupa artikel terkait yang berkualitas dan bermanfaat bagi semangat melawan penyebaran pandemi yang belum diketahui kapan berakhir tuntas. Untuk kepentingan di atas, kali ini ditampilkan beberapa artikel yang memang tentang Covid-19 sementara sisanya tidak tentang Corona tetapi tetap bisa dihubungkan dengannya. Pertama, “The Distribution Process of the Housing Stimulant Grants Program (BSPS) during COVID-19 Pandemic Situation in Muncan Village, Karangasem Regency” dari Ni Luh Putu Juniartini, I Wayan Juniartha, dan I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan. Kedua, “Analisis Media Online Sebagai Sumber Informasi Wisatawan Australia dalam Mendapatkan Informasi Virus Corona di Bali” dari I Putu Hendika Permana. Ketiga, “Olahraga yang Aman di Masa Pandemi COVID-19 untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh” dari Yuliana, Keempat, “Pengobatan Tradisional Bali: Usadha Tiwang” dari I Nyoman Arsana, I Putu Sudiartawan, Ni Luh Gede Sudaryati, I Made Agus Gelgel Wirasuta, Pande Made Nova Armita, Ni Kadek Warditiani, Ni Made Widi Astuti, I Wayan Martadi Santika, Ida Bagus Wiryanatha, Putu Lakustini Cahyaningrum, dan Ida Bagus Putra Suta. Kelima, “Suplementasi Tepung Jagung Dalam Ransum Meningkatkan Kualitas Daging Sapi Bali” dari Ni Nyoman Suryani, I Wayan Suarna, I Gede Mahardika, dan Ni Putu Sarini. Terakhir, “Phytochemical and Antioxidant Capacity Test on Turmeric Extract (Curcuma Longa) Traditionally Processed in Bali” dari Pande Ayu Naya Kasih Permatananda, Anak Agung Sri Agung Aryastuti, Putu Nita Cahyawati, Desak Putu Citra Udiyani, D. Wijaya, I Gde Suranaya Pandit, dan Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya. Untuk kepentingan pengembangan perjurnalan sendiri, diharapkan bahwa terbitan era Covid-19 ini mampu menjaga keberlangsungan JBMB karena tahun depan, setelah edisi keempat (Volume 2 Nomor 1, April 2021), JBMB diajukan ke Akreditasi SINTA (Science and Technology Index). Sembari berharap, berdoa, dan sekaligus mengusahakan bersama pandemi ini segera berlalu, tetap diharapkan jurnal ini berkembang terus dan terus berkembang ke depannya. Suka atau tidak, semua harapan itu harus diwujudkan, sebisanya, secepatnya.
Available for purchase
Jurnal Bali Membangun Bali volume 1 nomor 3 Desember 2020
Jurnal Bali Membangun Bali volume 1 nomor 3 Desember 2020
Tatanan Kehidupan Era Baru dan Mulainya Demam Menulis di JBMB Berhubung teka-teki pandemi Covid 19 (Corona) belum benar-benar selesai, saat ini Indonesia dan Bali sudah memasuki tahapan atau era kehidupan baru. Protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat di antaranya dengan kebiasaan cuci tangan dan penggunaan masker serta jaga jarak dan sebagainya. Begitulah, hal-hal yang dahulu dianggap tidak normal sekarang ditata menjadi sesuatu yang normal. Roda ekonomi masyarakat harus berjalan tentu cara-cara baru. Kehidupan harus terus berjalan. The show must go on. Demikian juga kehidupan Jurnal Bali Membangun Bali, jurnal kebanggaan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali dan masyarakat Bali ini. Tampak bahwa JBMB yang sudah memiliki ISSN cetak dan online ini hingga edisi ketiga (Volume 1 Nomor 3, Desember 2020) semakin diminati pasar penulisnya. Ada semacam demam menulis di jurnal ini. Lebih dari 10 naskah masuk untuk enam yang lolos. Tidak mengherankan, tampilan konten kali ini dapat dikatakan pilihan dari naskah-naskah yang diterima Redaksi namun tidak berarti bahwa artikel-artikel yang tidak masuk berkualitas tidak baik. Hanya tema-tema yang dihadirkan di edisi ini sengaja dipilih yang agak beragam di mana dua di antaranya masih tentang Covid-19. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan betapa kompleksnya pembangunan dan perkembangan masyarakat Bali lebih-lebih dengan besar dan dalamnya dampak Covid-19 yang belum berakhir. Harapannya, di tengah suasana kehidupan era baru, tentu agar semua pihak, yakni pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat tetap menormalkan kegiatannya serta masyarakat dan semua pihak dapat terus bekerja dengan tenang dan mampu menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungannya. Untuk itu, edisi menjelang tahun baru 2021 dan menjelang edisi menuju Terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) ini, artikel-artikel berikut ditampilkan. Dua yang pertama bertema Corona, yaitu "Bali in the Covid-19 Pandemic: Population and Employment Dilemmas" (I Gusti Wayan Murjana Yasa) dan "Study of Problem Identification and Solution for Handling the Housing Stimulant Grant Program in the COVID-19 Pandemic: A Case Study in Muncan Village, Bali” (Ni Luh Putu Juniartini, I Ketut Suwantara, I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan). Berikutnya adalah tentang transportasi "Kajian Permintaan Perjalanan Penumpang dalam Rangka Penyediaan Prasarana Sarana Transportasi Umum di Bali” (Putu Hermawati, I G M Oka Aryawan, I Ketut Sutapa, I Made Anom Santiana); desa wisata "Mapping the Potential and the Development of Kendran as a Tourism Village Model in Bali" (Ni Putu Nina Eka Lestari, I Nyoman Rasmen Adi, Ni Nyoman Reni Suasih, Alit Sumantri); dan pertanian "Identifikasi Potensi dan Pengembangan Sistem Pertanian Organik menuju Bali Pulau Organik" (Anak Agung Istri Kesumadewi, I Wayan Susila, Gusti Alit Gunadi, Dewa Gede Raka Sarjana, I Wayan Diara, Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya). Artikel terakhir tentang e-government, yaitu "Pengembangan Rencana Induk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Provinsi Bali" (I Wayan Muka, Made Adi Widyatmika, I Ketut Gde Darma Putra). Sambil berharap pandemi Covid-19 benar-benar hilang, semoga JBMB edisi ini dapat mencerahkan dan memberdayakan semua pihak.
Available for purchase
Jurnal Bali Membangun Bali volume 2 nomor 2 Agustus 2021
Jurnal Bali Membangun Bali volume 2 nomor 2 Agustus 2021
Wacana-wacana Pascawacana Pandemi Covid-19 Covid-19 (coronavirus disease of 2019) sebagai sebuah pandemic global, yakni suatu virus mematikan dan cepat menular yang tak kasat mata, sungguh memberi pelajaran teramat besar untuk segenap umat manusia di seluruh dunia. Sebagai provinsi yang 80% kehidupannya ditunjang industrialisasi pariwisata, Bali sangat terdampak secara negatif. Karenanya setelah masa satu tahun yang sangat melelahkan secara fisik-kesehatan, ekonomi, dan sosial-budaya bagi masyarakat Bali sepanjang 2020, 2021 adalah masa memulai menata-ulang sendiri-sendi perekonomian dan kehidupan dengan penerapan protocol kesehatan ketat dalam suatu era yang disebut kenormalan baru (new normal). Dengan telah berlalunya separuh 2021, Jurnal Bali Membangun Bali melalui edisi teranyar ini ikut membangun wacana-wacana setelah wacana pandemic tersebut mendominasi. Di antaranya adalah tentang ruang terbuka (open space), kota sehat, dan estetika desain interior. Maka yang terpenting kemudian adalah membicarakan what next (apa yang menjadi kelanjutan) pascawacana pandemic Corona ini. Bahkan artikel terakhir yang tidak berisi kata “pandemi” atau “Covid-19” atau “new normal” di judulnya sekali pun nyata masih terkait dengan pandemi menakutkan ini sebagai sebuah bencana, dalam hal ini bencana non-alam dan bencana sosial. Menjelang persiapan-persiapannya menuju terakreditasi Sinta (Science and Techology Index) 2022, JBMB mengemas seluruh wacana dimaksud dari pilihan-pilihan artikel ilmiah yang masuk untuk edisi Agustus (Volume 2 Nomor 2) ini. Seperti biasa, enam tulisan yang tampil adalah (1) “Impacts of Bali Tourism Performance Decline due to Covid-19 Pandemic” dari Putu Sri Ronita Dewi; (2) “Covid-19 Pandemic and the Green Open Space Concept of Balinese Traditional Community” dari I Made Jayadi Waisnawa; (3) “Desain Interior Bali Modern untuk Fasilitas Pariwisata Pascapandemi Covid-19” dari I Kadek Dwi Noorwatha; (4) “Kesiapan Kota Denpasar dalam Mewujudkan Kota Sehat pada Era Kenormalan Baru” dari Dimas Indo Saputro; (5) “Temperature Comparison of Denpasar City Land Surface before and during the Covid-19 Pandemic” dari Rizki Cholik Zulkarnain; dan (6) “Kriteria Penentuan Kawasan Evakuasi Bencana Non-Alam dan Bencana Sosial sebagai Upaya Mitigasi” dari Ngakan Gede Ananda Prawira. Seperti biasa, 50% artikel terbit secara konsisten dalam bahasa Inggris. Ini tidak lain adalah strategi JBMB untuk mengglobalkan jurnal. Jurnal yang bagus adalah jurnal yang dibaca dan berterima secara global. Dengan tampilnya artikel-artikel yang cenderung actual (terkini) berdasarkan fakta atau fenomena yang benar-benar terjadi saat ini dan sedang menjadi kecenderungan kebutuhan masyarakat, JBMB kiranya memiliki nilai lebih untuk dijadikan modal bagi keberhasilan proses akreditasi SINTA-nya nanti.
Available for purchase
Jurnal Bali Membangun Bali Volume 1 Nomor 1 April 2020
Jurnal Bali Membangun Bali Volume 1 Nomor 1 April 2020
Jurnal Bali Membangun Bali di Bali Era Baru Terhitung sejak April 2020 Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali berhasil menerbitkan Jurnal Bali Membangun Bali. Jurnal Bali Membangun Bali diniatkan mendiseminasi hasil riset, pengkajian, pengembangan, penerapan, invensi, dan inovasi pembangunan daerah Bali dengan berfokus dan memiliki ruang lingkup pada pembangunan perekonomian, pertanian, dan kepariwisataan serta dinamika sosial-budaya yang menyertainya, dalam upaya meningkatkan dan memajukan kualitas kesejahteraan dan peradaban masyarakat daerah setempat. Jurnal ini dikonstruksi sebagai jurnal cetak dan sekaligus jurnal elektronik yang merupakan platform terkini penerbitan jurnal. Sebagai lembaga baru, BaRI Bali ternyata mampu menandai kehadirannya dengan keberadaan jurnal elektroniknya yang beralamat di http://ejournal.baliprov.go.id yang menjadi representasi semangat global dengan gerakan green-nya. Hal ini juga gayut dengan paradigma pemerintah Provinsi Bali yang sangat “hijau” melalui “Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru”. Jadi Jurnal Bali Membangun Bali dengan BaRI Bali-nya dikembangkan dengan green technology yaitu open journal systems (OJS) dan tentu dengan sendirinya berupaya mengefektifkan penggunaan kertas pada edisi cetaknya di samping pada sistem pendistribusiannya. Fakta OJS-isasi jurnal BaRI Bali ini secara jelas dibahas dalam artikel pertama yang khusus membahas Jurnal Bali Membangun Bali: “Era Kekinian Publikasi Open Journal System dan Perancangan Identitas Visual Jurnal Bali Membangun Bali” (I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan). Seperti inilah praktik-praktik Jurnal Bali Membangun Bali menuju Bali era baru. Seperti artikel pertama, artikel kedua juga tentang green technology, yaitu “Aplikasi Pembelajaran Bahasa Bali Berbasis Interaktif Multimedia” (Putu Wirayudi Aditama). Artikel-artikel lainnya adalah “Pengelolaan Sampah Dari Lingkup Terkecil dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai Bentuk Tindakan Peduli Lingkungan” (Ni Luh Putu Juniartini); “Tahapan Pemilu 2019 di Tengah Ancaman Bencana Alam: Studi Kasus Erupsi Gunung Agung” (Kadek Dwita Apriani dan Ni Made Ras Amanda Gelgel); “The Implementation of Marketing Mix to Increase Room Sales” (Ni Luh Putu Wahyuntari, I Gusti Putu Sutarma, Dewa Made Suria Antara); dan “Identity of Kecak Touristic Performance in Uluwatu Temple” (I Putu Adhis Putra Kencana, Ni Wayan Ardini, I Gede Mudana). Diharapkan terbitan perdana Jurnal Bali Membangun Bali ini membawa serta ke publikasi-publikasi yang konsisten dan berkesinambungan, sehingga akhirnya diakui publik secara luas dan diakreditasi Google Scholar, Sinta, dan bahkan suatu ketika bisa menjadi jurnal internasional bereputasi.
Available for purchase
Kapita Selekta Citraleka Desain 2021: Desain pada Era New Normal
Kapita Selekta Citraleka Desain 2021: Desain pada Era New Normal
Buku ini merupakan sebuah bunga rampai dan keberlanjutan dari edisi terbitan sebelumnya pada tahun 2020. Pada terbitan tahun 2021 kali ini (dapat dikatakan sebagai volume kedua) berisikan 12 tulisan yang mengulas berbagai topik mengenai Desain pada era New Normal. Diharapkan kumpulan tulisan dalam bentuk buku ini, mampu menjawab kekurangan tulisan-tulisan mengenai desain, seni, dan kebudayaan yang selama ini terjadi. Ucapan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis atas sumbangsih, waktu, dan tenaga yang telah diberikan ditengah kesibukan masing-masing. Kumpulan tulisan inipun seakan mampu menjawab kekhawatiran akan penurunan produktifitas para akademisi di tengah pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini. Buku ini diharapkan pula menjadi momentum atau sebuah awalan yang baik untuk terbitan buku-buku lainnya dengan topik-topik sejenis. Tidak lupa pula, ucapan terimakasih kepada STMIK STIKOM Indonesia melalui penerbit STIKI Press yang telah membantu menerbitkan kumpulan tulisan-tulisan berharga ini. Apresiasi yang sebesarnya pula kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara moral maupun material demi kelancaran penerbitan kumpulan tulisan pada tahun ini.
Available for purchase
Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 2 Agustus 2019
Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 2 Agustus 2019
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 (2019) yang dilaksanakan di Bali tanggal 25 hingga 28 Agustus memberikan inspirasi tersendiri bagi Bali Membangun Bali. Jurnal Bappeda Litbang Bali yang berdiri sejak 2018 segera memasuki babak baru. Hal yang dimaksud di sini adalah era digitalisasi jurnal, setidaknya dengan tambahan “menuju”. Berbagai upaya persiapan sedang dilakukan untuk itu. Jurnal elektronik BMB diharapkan sudah terlaksana di Volume 2 Nomor 3, Desember 2019. Pengembangan ke e-jurnal seperti diketahui merupakan kecenderungan umum dunia perjurnalan global saat ini. Fenomena-fenonemanya sudah jelas terpapar pada media cetak besar, seperti koran dan majalah, khususnya di negara-negara maju, yang secara ekstrem satu per satu mati dan berganti menjadi koran dan majalah elektronik. Bedanya adalah, BMB cetak tidak mati tetapi dikurangi intensitas produksi dan distribusinya karena dikompensasi BMB elektronik. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pengutamaan jurnal elektronik. Daya jelajahnya sudah pasti sangat lebih luas. Di ranah digital berbasis internet, sekali klik dapat menjangkau seluruh dunia. Bahkan ia bisa dikonsumsi dengan mudah melalui telepon-telepon genggam (handphone). Di samping itu, keberterimaan di masyarakat intelektual pasti lebih besar karena pengecekan plagiarismenya begitu akurat. Terkait dengan hal ini, para peneliti dan/atau penulis, terutama dosen, pasti semakin berminat memanfaatkan BMB. Pada saat yang sama, BMB dengan sendirinya akan semakin berkualitas. Pengembangan ke jurnal elektronik berarti bahwa BMB yang merupakan kebanggaan Bappeda Litbang Bali ikut mendukung sustainable development (pembangunan berkelanjutan) atau juga disebut green development (pembangunan hijau) yang berbasis pada fakta perlunya mengkonservasi alam, lingkungan, dan ekologi. Dalam konteks lokal Bali, mengembangkan BMB elektronik dan sekaligus meminimalkan BMB fisik berarti mendukung pembangunan Bali era baru yang sedang menjalankan program “Nangun Sad Kertih Loka Bali”. Sederhananya adalah pengurangan penggunaan kertas di samping penghematan dalam hal produksi dan distribusinya. Lebih dari itu, pengembangan BMB ke jurnal elektronik adalah penguatan kualitas. Yang tidak boleh dilupakan adalah segala tugas dan tanggung jawab yang mengikutinya. Misalnya adalah pengusulan untuk memeroleh e-ISSN serta pencarian Google Scholar jurnal, DOAJ (Direct Open Access Journals), dan DOI (Digital Object Identifier) dan setelah dua tahun, harus mengajukan Terakreditasi Sinta (Science and Technology). Dengan demikian, BMB selangkah lagi sejajar dengan jurnal-jurnal perguruan tinggi ternama yang sudah lama ber-OJS (Open Journal Systems). Terkait dengan itu semua, khususnya dengan Hakteknas 2019, pada edisi Volume 2 Nomor 2, Agustus 2019 ditampilkan sejumlah artikel bertemakan atau setidaknya bernuansakan teknologi. (1) “Penetrasi Papan Ketik Aksara Bali pada Pengguna Perangkat Mobile” oleh Ida Bagus Ary Indra Iswara, Putu Praba Santika, dan I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya; (2) “The Contribution Analysis of Online and Offline Travel Agent in Increasing Room Occupancy” oleh Ni Made Suwijati; (3) “Room Allotment Management to Increase Room Occupancy and its Implication to Hotel Management Strategy” oleh Vanny Oktafia Putri Rama, I Ketut Astawa, I Gusti Made Wendri, dan I Gede Mudana; (4) Tradisi Omed-omedan dalam Perspektif Industri Budaya” oleh I Nyoman Jayanegara; dan (5) “Analisis Daya Saing Daerah Provinsi Bali Tahun 2019” oleh I Wayan Wiasthana Ika Putra. Tulisan terakhir adalah “Mulat Sarira”.
Available for purchase
Jurnal Bali Membangun Bali volume 2 nomor 1 April 2021
Jurnal Bali Membangun Bali volume 2 nomor 1 April 2021
Selangkah Menuju Terakreditasi SINTA Dunia perjurnalan masa kini, yang bersifat digital/online, adalah wilayah praktik keilmuan (ilmiah) yang mengasyikkan di satu sisi dan sebaliknya berat di sisi lain. Mengasyikkan, terutama bagi orang-orang yang punya passion di bidang itu, karena ia merupakan pekerjaan profesional yang senada dengan hobi. Di titik ini, mengedit, mereview, mengelola jurnal, mengundang penulis, seperti halnya pemain bola profesional bermain sepakbola atau seniman sedang melaksanakan pekerjaan seninya. Beratnya adalah karena ternyata tidak gampang menjalankan roda jurnal era daring ini. Terkhusus adalah dalam hal perakreditasiannya, agar diakui eksistensinya. Jurnal seperti Jurnal Bali Membangun Bali yang baru berdiri sejak awal 2020 atau yang seusia dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, yang mempublikasikannya, perlu berusaha keras melakukannya. Setelah sukses menerbitkan tiga normor awal di sepanjang 2020 (April, Agustus, Desember), terbitan April 2021 (Volume 2 Nomor 1) akan menjadi tonggak awal perjuangan menuju akreditasi. Setelah memeroleh ISSN (online dan cetak), Google Scholar, dan DOI serta memiliki cukup banyak sitasi online dan telah dikunjungi 5000-an viewer dari berbagai negara (karena sebagian artikelnya berbahasa Inggris), kini sasarannya adalah Akreditasi SINTA (Science and Technology Index). Secara umum SINTA tidak lain adalah parameter kinerja peneliti, jurnal, jurnal, institusi Iptek, dan penulis jurnal. Yang dimaksud SINTA dalam konteks ini lebih tentang SINTA jurnal. Sejak awal tahun ini, JBMB terus berbenah. Segala sesuatu dipersiapkan sedemikian rupa. Semua awaknya bekerja keras. Harapannya tahun ini ia sudah Terakreditasi SINTA. Bahkan setiap artikel telah di-review oleh tiga reviewer. Itulah sebabnya, keenam artikel terbitan kali ini telah digodok secara intens oleh para reviewer dan editor. Semuanya adalah (1) “Model Edukasi Pencegahan Dini Penyebaran Covid-19 di Bali” oleh I Gusti Bagus Rai Utama, I Made Sumartana, Dermawan Waruwu, Ni Putu Dyah Krismawintari, (2) “Optimalisasi Peran Pecalang sebagai Representasi Desa Adat dalam Menunjang Percepatan Pencegahan Covid-19 di Provinsi Bali” oleh Desak Ayu Putu Suciati, (3) “Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort: A Support for Employee Productivity during the Covid-19 Pandemic” oleh Ni Wayan Budi Purnama Dewi, Ni Made Ernawati, I Gede Mudana, (4) “Color Trend of Residential Houses in Denpasar City as a Sociopsychological Reflection of the Covid-19 Pandemic” oleh I Putu Udiyana Wasista, (5) “Aplikasi Teknologi Inovasi Pupuk Organik Cair Bio-Inokulum Plus Guna Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman” oleh I Wayan Sunada, dan (6) “The Siginificance of Pancasila Education Subject in Building the Character of STMIK STIKOM Indonesia Students” oleh Ni Putu Yeny Nirmalasari, Ni Putu Candra Eka Susanti, Ida Bagus Satriya Wibawa, Komang Ari Prasetia, Ni Putu Suci Meinarni. Dari topik-topik yang tersaji, sesuai keadaan objektif hari-hari ini di mana pandemi dan dampaknya terhadap kehidupan belum hilang, judul-judul tentang per-Covid-19-an menandai sebagian besar artikel di edisi ini. Berarti JBMB begitu aktual, realtime, dan membumi (kontekstual). Itu juga cara jurnal ini ikut membantu keadaan dunia, mendukung kebertahanan dan keberdayaan masyarakat, dan ikut menjaga tatanan kesehatan dan kebelangsungan hidup. Artikel-artikel lainnya memiliki topik bervariasi. Semuanya mendukung fokus dan skup JBMB sendiri, yaitu pembangunan masyarakat daerah bidang perekonomian, pertanian, dan pariwisata dengan segala dinamika sosial-budayanya.
Available for purchase
PERSOALAN FILSAFAT ILMU TERAPAN PARIWISATA
PERSOALAN FILSAFAT ILMU TERAPAN PARIWISATA
Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan pariwisata (philosophy of applied sciences in tourism). Buku yang dalam desain awalnya berupa paper sederhana ini mencoba menelisik –mungkin tidak sedalam upaya filsafat yang seharusnya mendalam dan radix-- aspek-aspek filsafati ilmu terapan pariwisata, yang ujung-ujungnya banyak berkenaan dengan urusan-urusan pragmatisme. Ini beralasan karena saat ini sebagian besar kita lebih menganggap --mereduksi-- pariwisata sebagai wilayah bisnis-ekonomi ketimbang suatu kompleksitas yang bagian-bagiannya saling berhubungan satu sama lain. Maka ketika peran pendidikan tinggi ditemukan banyak gak nyambung dengan kebutuhan-kebutuhan industrialisasi/pembangunan pariwisata (yang diniatkan menyejahterakan masyarakat) lantaran lebih banyak melakukan aktivitas ilmu untuk ilmu, yang hanya sibuk diam di menara gading, sebagai saintisme belaka, kemudian lembaga-lembaga perguruan tinggi terapan seperti politeknik-politeknik di Indonesia dengan sendirinya punya kewajiban merespons ketidak-nyambungan itu dengan program studi terapan berlevel magister (KKNI Level 8), seperti yang dipelopori Politeknik Negeri Bali melalui Program Studi Perencanaan Pariwisata (Tourism Business Planning), Jurusan Pariwisata. Buku ini terasa enak dibaca dan perlu manakala mau memasuki pintu ilmu terapan pariwisata di level tersebut, sehingga menjadi jelas apa yang menjadi persoalan-persoalan objek materia, objek forma, ontologi, epistemologi, aksiologi, dan sebagainya, selain signifikansi, kebermanfaatan, dan kemultidisiplinan, dari dunia tersebut, dalam hubungannya dengan realitas dan postrealitas dunia pariwisata dunia yang benar-benar dihadapi hari ini dan nanti…
Available for purchase
Page 1 of 10000Next