Selangkah Menuju Terakreditasi SINTA
Dunia perjurnalan masa kini, yang bersifat digital/online, adalah wilayah praktik keilmuan (ilmiah) yang mengasyikkan di satu sisi dan sebaliknya berat di sisi lain. Mengasyikkan, terutama bagi orang-orang yang punya passion di bidang itu, karena ia merupakan pekerjaan profesional yang senada dengan hobi. Di titik ini, mengedit, mereview, mengelola jurnal, mengundang penulis, seperti halnya pemain bola profesional bermain sepakbola atau seniman sedang melaksanakan pekerjaan seninya. Beratnya adalah karena ternyata tidak gampang menjalankan roda jurnal era daring ini. Terkhusus adalah dalam hal perakreditasiannya, agar diakui eksistensinya.
Jurnal seperti Jurnal Bali Membangun Bali yang baru berdiri sejak awal 2020 atau yang seusia dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, yang mempublikasikannya, perlu berusaha keras melakukannya. Setelah sukses menerbitkan tiga normor awal di sepanjang 2020 (April, Agustus, Desember), terbitan April 2021 (Volume 2 Nomor 1) akan menjadi tonggak awal perjuangan menuju akreditasi. Setelah memeroleh ISSN (online dan cetak), Google Scholar, dan DOI serta memiliki cukup banyak sitasi online dan telah dikunjungi 5000-an viewer dari berbagai negara (karena sebagian artikelnya berbahasa Inggris), kini sasarannya adalah Akreditasi SINTA (Science and Technology Index). Secara umum SINTA tidak lain adalah parameter kinerja peneliti, jurnal, jurnal, institusi Iptek, dan penulis jurnal. Yang dimaksud SINTA dalam konteks ini lebih tentang SINTA jurnal.
Sejak awal tahun ini, JBMB terus berbenah. Segala sesuatu dipersiapkan sedemikian rupa. Semua awaknya bekerja keras. Harapannya tahun ini ia sudah Terakreditasi SINTA. Bahkan setiap artikel telah di-review oleh tiga reviewer. Itulah sebabnya, keenam artikel terbitan kali ini telah digodok secara intens oleh para reviewer dan editor. Semuanya adalah (1) “Model Edukasi Pencegahan Dini Penyebaran Covid-19 di Bali” oleh I Gusti Bagus Rai Utama, I Made Sumartana, Dermawan Waruwu, Ni Putu Dyah Krismawintari, (2) “Optimalisasi Peran Pecalang sebagai Representasi Desa Adat dalam Menunjang Percepatan Pencegahan Covid-19 di Provinsi Bali” oleh Desak Ayu Putu Suciati, (3) “Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort: A Support for Employee Productivity during the Covid-19 Pandemic” oleh Ni Wayan Budi Purnama Dewi, Ni Made Ernawati, I Gede Mudana, (4) “Color Trend of Residential Houses in Denpasar City as a Sociopsychological Reflection of the Covid-19 Pandemic” oleh I Putu Udiyana Wasista, (5) “Aplikasi Teknologi Inovasi Pupuk Organik Cair Bio-Inokulum Plus Guna Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman” oleh I Wayan Sunada, dan (6) “The Siginificance of Pancasila Education Subject in Building the Character of STMIK STIKOM Indonesia Students” oleh Ni Putu Yeny Nirmalasari, Ni Putu Candra Eka Susanti, Ida Bagus Satriya Wibawa, Komang Ari Prasetia, Ni Putu Suci Meinarni.
Dari topik-topik yang tersaji, sesuai keadaan objektif hari-hari ini di mana pandemi dan dampaknya terhadap kehidupan belum hilang, judul-judul tentang per-Covid-19-an menandai sebagian besar artikel di edisi ini. Berarti JBMB begitu aktual, realtime, dan membumi (kontekstual). Itu juga cara jurnal ini ikut membantu keadaan dunia, mendukung kebertahanan dan keberdayaan masyarakat, dan ikut menjaga tatanan kesehatan dan kebelangsungan hidup. Artikel-artikel lainnya memiliki topik bervariasi. Semuanya mendukung fokus dan skup JBMB sendiri, yaitu pembangunan masyarakat daerah bidang perekonomian, pertanian, dan pariwisata dengan segala dinamika sosial-budayanya.