Search

The book entitled “Youth Voices for Peace: A Themed Digital Storytelling Project” aims to present the integration of peace literacy and English through the use of digital storytelling design. We hope that this book will be useful in illustrating how these young people express their aspirations about Peace Education integrated into English language lessons.

This book seeks to provide readers with an understanding and appreciation of the challenges and opportunities for local community resilience in global change. Globalization, especially through social media, has changed various aspects of cultural development significantly. These changes have triggered diverse dynamics and influenced culture at the local level. This process can be seen in the various phases of development that occur, with changes directly felt by local communities. Responses to globalization vary from avoidance, compromise, adaptation, to complete acceptance. As a result, challenges and opportunities arise in maintaining the cultural identity of local communities in the era of globalization. Based on the above, this book chapter consists of fifteen discussion chapters related to the challenges and opportunities for local community resilience in global change. The first chapter describes the Empirical Jurisdictional View Regarding Late Payment For Services Spaylater Online Loans And Spinjam For Shopee. The second chapter describes The Manak Salah Tradition In Padangbulia Village From 1945 Republic of Indonesia Constitution And Human Rights. The third chapter explains Human Rights Violations During the New Order (Case Study Of The Ban On Bumi Human Books). Chapter four presents a discussion regarding the Implementation of Pancasila As A Holistic Educational Ideology For The Indonesian National Education System. Chapter five examines The Strategy Of Jigsaw Learning Model With Kahoot Media In Class IX SMP Laboratory Undiksha. Chapter six describes The Role Of Campus Teaching Programs In Integrating Tolerance And Patriotism In Elementary School Students. Chapter seven will thoroughly examine the Application of Problem-Based Learning Model to Improve Students' Learning Motivation in SMA Negeri 2 Banjar. Chapter eight discusses Ngerebeg Tradition as an Implementation of Character Values. Chapter nine discusses the Application of Digital-Based Pancasila Education Teaching Materials to Improve Students' Learning Motivation of Class X of SMA Negeri 1 Payangan. Chapter ten discusses the Implementation of Pancasila Values ??in Gambuh Drama Performances as a Cultural Heritage of Padangaji Village. Chapter eleven discusses The Tradition Of Usaba Sambah In Maintaining The Disposition Of The Kastala Traditional Village Community. Chapter twelve discusses the Celebration of the Tradition of Installing Penjor Hari Raya Galungan the People of Busungbiu Village. Chapter thirteen discusses Analysis of Digital-Based Civic Education Learning Development at Junior High School Level in Singaraja City. Chapter fourteen discusses the Implementation of (P5) on Character Discipline and Responsibility at SMP Negeri 1 Singaraja Class 7A3. The final chapter discusses Local Wisdom of Parwa Puppet as a Media for Education of Pancasila Values ??in the Era of Globalization.

Buku ini membahas tentang bagaimana gambar dipergunakan untuk mengimplementasikan dan merefleksikan nilai-nilai moral pada anak-anak usia sekolah dasar. Dibuka dengan fakta bahwa isu tentang pendidikan moral dan budi pekerti bukanlah masalah baru di Indonesia, buku ini mencoba memberikan langkah yang dilakukan oleh orang dewasa baik guru maupun siapa pun yang peduli dengan pendidikan anak untuk melakukan intervensi dan recalling memori anak yang nantinya bisa berfungsi sebagai refleksi atas literasi moral yang telah mereka capai. Semoga apa yang kami paparkan tentang kegiatan bersama anak-anak ini berguna.

Buku ini membahas tentang pentingnya literasi lingkungan diperkenalkan sejak usia dini kepada anak-anak dan bagaimana literasi lingkungan bisa diperkenalkan dengan integrasi ke pelajaran lain. Dengan mengambil konteks pada anak-anak usia Sekolah Dasar, buku ini memberikan bagaimana implementasi bisa dikaitkan dengan mata pelajaran apapun. Dibuka dengan fakta bahwa isu tentang pendidikan literasi lingkungan bukanlah masalah baru di Indonesia, buku ini mencoba memberikan langkah yang bisa dilakukan oleh guru atau pemerhati pendidikan yang peduli dengan pendidikan anak, dalam hal ini melalui pendekatan multimodal.

Senyawa asam dan basa sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan digunakan pada berbagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut di antaranya mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, serta keperluan kebersihan semuanya dapat tergolong dalam senyawa asam atau basa. Kita dengan gampang bisa menentukan sifat larutan dari rasa. Secara umum yang berasa masam tergolong senyawa asam dan yang getir tergolong senyawa basa. Tetapi tidak semua senyawa bisa kita cicipi karena sifatnya yang berbahaya. Buku ini membahas tentang teori asam, basa, dan pH. Secara khusus membahas permasalahan di bidang pertanian yaitu pada tingkat keasaman dan pH tanah pada area persawahan yang semakin hari semakin menurun akibat dari penggunaan pupuk yang masif. Buku ini memberikan panduan atau cara disertai metode yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman dan pH tanah. Dengan demikian dalam proses penanaman petani tidak salah treatment sehingga hasil produksi dapat meningkat.

Buku ini membahas tentang bagaimana anak-anak digambarkan dalam dua film Indonesia dan Malaysia (Nusa Rara dan Omar Hana) menyikapi pluralisme. Berbekal CDA, buku ini bercerita bagaimana tim kedua film menyelipkan pesan-pesan kebaikan sekaligus nilai apa yang diselipkan di dalamnya. Pada buku ini kita akan diajak menemukan beberapa persamaan sekaligus juga perbedaan penggambaran nilai-nilai moderasi beragama pada kedua tayangan kartun anak tersebut, serta merefleksikan wacana yang ingin disampaikan pembuat film. Lepas dari nilai-nilai baik menghadapi pluralisme di masyarakat yang nampak dalam toleransi, komitmen kebangsaan, antikekerasan, dan mengakomodir kebudayaan lokal yang dikemas dengan baik, buku ini juga mencoba menemukan agenda apa yang dimasukkan dalam pilihan baik verbal maupun visual pada kedua film.

Salah satu sistem usaha tani yang dapat mendukung pembangunan pertanian di wilayah pedesaan adalah sistem integrasi tanaman ternak. Ciri utama dari pengintegrasian tanaman dengan ternak adalah terdapatnya keterkaitan yang saling menguntungkan antara tanaman dengan ternak. Keterkaitan tersebut terlihat dari pembagian lahan yang saling terpadu dan pemanfaatan limbah dari masing masing komponen. Saling keterkaitan berbagai komponen sistem integrasi merupakan faktor pemicu dalam mendorong pertumbuhan pendapatan masyarakat tani dan pertumbuhan ekonomi wilayah yang berkelanjutan. Sistem integrasi tanaman ternak mengemban tiga fungsi pokok yaitu 1) memperbaiki kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, 2) memperkuat ketahanan pangan dan 3) memelihara keberlanjutan lingkungan.

Tom Corley, seorang Akuntan Publik dan Konsultan Keuangan Bersertifikat New Jersey, Amerika Serikat, menulis buku yang sangat terkenal, Rich Habits Poor Habits. Dalam Bukunya tersebut, ia menyatakan ada 10 hal paling mendasar yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin jika dilihat dari kebiasaannya. Salah satu contoh yang pali dekat dengan kehidupan sehari-hari kita adalah bahwa orang-orang kaya terbiasa menetapkan tujuan--ada sekitar 62% -- sedangkan orang miskin hanya 6% yang melakukannya. Pebisnis sekaligus bos besar Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, dahulunya hanya seorang penjaja biskuit keliling. Perubahan nasibnya menjadi miliader tentu bukan proses singkat yang main-main. Apa yang terjadi pada Eka Tjipta Widjaja, menurut Corley, disebabkan adanya perubahan kebiasaan dari poor habits menjadi rich habits, dan itu akan berimbas pada perubahan emosi serta pemikiran spontan ke depannya. Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana menembus batasan diri, berpikir besar, dan menciptakan kesuksesan Anda sendiri.

Pendekatan cerita atau dongeng yang diangkat dari nilai kearifan lokal di Desa Citengah, Sumedang merupakan bentuk terobosan baru dalam menguraikan nilai-nilai Pancasila yang mudah dan sesuai kehidupan sehari-hari bagi anak usia dini. Buku ini membahas dua cerita anak dengan tema yang berbeda. Cerita pertama berjudul “Aku Cinta Citengahku” mengangkat nilai-nilai Pancasila yang diajarkan dari kehidupan masyarakat setempat yang menyatu dengan alam serta menjaga kelestariannya melalui sikap tolong-menolong yang telah mengakar. Cerita kedua berjudul “Songah” ditujukan untuk mengangkat makna fisolofi bambu bagi kehidupan masyarakat di Desa Citengah. Buku ini bertujuan menjadi pedoman bagi Guru PAUD khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam menggali nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari sesuai budaya setempat. Pada akhirnya dengan penguatan pemahaman Pendidikan Pancasila bagi Guru PAUD diharapkan dapat berkontribusi dalam membentuk profil pelajar Pancasila yang kuat dan Tangguh. Buku persembahan penerbit Bypass #PenerbitBypass

Menulis kreatif adalah lebih dari sekedar ketrampilan; ini adalah keahlian untuk menggali imajinasi, menghidupkan karakter, dan merangkai kata-kata menjadi crita yang tak terlupakan. Dalam perjalanan ini, kita akan mempelajari cara mengembangakan ide-ide yang segar, memahami elemen-elemen penting dalam penciptaan alur cerita yang menarik, dan menemukan suara unikmu sebagai seorang penulis. Selain itu, menulis kreatif juga memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengekploitasi emosi dan pengalaman pribadi mereka, serta menggali ilebih alam ke dalam dunia imajinatif. Dengan demikian, menulis kreatif tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat refleksi dan pemahaman diri. Menulis kreatif tidak terbatas pada genre tertentu; ia bisa hadir dalam bentuk cerita pendek, puisi, novel, esai, hingga skenario film. Intinya, bagaimana penulis bisa mengeksploitasi ide-ide baru, dan mengekspresikan diri dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.