Search

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan. Maju mundurnya sebuah negara sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pendidikan yang dimiliki oleh suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting yang dapat dijadikan sarana menciptakan generasi unggul. Namun, fenomena yang menjadi problem sampai saat ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia belum mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, salah satunya adalah terkait dengan kompetensi guru yang belum optimal dalam menggali potensi murid selama proses pembelajaran berlangsung mulai dari jenjang pendidikan dasar. Pada hakikatnya mengajar merupakan usaha guru untuk menciptakan dan merancang proses pembelajaran yang dapat menjadikan murid aktif sehingga memiliki kompetensi yang diharapkan. Hal terpenting dalam proses pembelajaran bukan hanya memfokuskan hasil, melainkan juga pada proses. Artinya, guru perlu menilai dan mengevaluasi usaha murid dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran disamping hasil ujiannya. Jadi, guru perlu memberikan penilaian bukan hanya kepada pengetahuan yang dimiliki murid saja, tetapi juga terhadap sikap dan keterampilan mereka selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Belajar Pendidikan Dasar di Era Kenormalan Baru. Tulisan dalam buku ini adalah kumpulan karya tulis ilmiah dari para mahasiswa/i program studi strata-3 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan (UNIMED) angkatan 2020 sebagai output dari mata kuliah pengembangan dan pengelolaan sumber belajar pendidikan dasar

Buku komik ini ditulis sebagai referensi bagi siswa khususnya sekolah dasar untuk menerapkan juga mengamalkan nilai-nilai budaya Angkola dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini memberikan penjelasan mendalam tentang studi kebijakan Pendidikan dasar, mengeksplorasi berbagai aspek kunci seperti peran pemerintah, kurikulum, dan tantangan yang di hadapi dalam meningkatkan mutu Pendidikan. Penulis merinci analisis kebijakan yang relevan, menguraikan dampaknya terhadap guru, siswa dan sistem Pendidikan secara keseluruhan. Dengan pendekatan komprehensif, Buku ini memberikan wawasan mendalam bagi pembaca yang tertarik memahami dinamika dan evolusi kebijakan Pendidikan dasar di berbagai konteks.

Judul : Model Pembelajaran Culturally Responsive Teaching Di Sekolah Dasar Penulis : Nashran Azizan, Dr. Deny Setiawan, M.Si, Dr. Hidayat, M.Si, dan Dr. Maulana Arafat Lubis, M.Pd Ukuran : 15,5 x 23 Tebal : 110 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-634-7045-18-8 No. E-ISBN : 978-634-7045-19-5 (PDF) SINOPSIS Buku ini hasil dari pemikiran penulis yang bertujuan mengembangkan model pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CRT) dengan mengintegrasikan budaya Poda Na Lima pada mata pelajaran PPKn di sekolah dasar. CRT yang dikembangkan memiliki lima tahapan, yaitu: self-identification, cultural understanding, collaboration, Action, dan critical reflections. Isi buku ini menguraikan Rasional Pengembangan Model Pembelajaran CRT, Teori Pendukung Model Pembelajaran CRT, Sintaks Model Pembelajaran CRT, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Pembelajaran CRT, Implementasi Model Pembelajaran CRT Pada Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Selamat membaca!

Model pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CRT) berkembang sebagai respons terhadap kebutuhan pendidikan yang lebih inklusif dan relevan dengan keragaman budaya siswa. Latar belakang munculnya model ini di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu keragaman budaya di Indonesia, kesadaran tentang kesenjangan pendidikan, perubahan kurikulum dan inovasi pendidikan, penekanan pada pendidikan yang humanis dan berkeadilan, tuntutan globalisasi dan pendidikan multikultural, dan pengalaman maupun penelitian internasional. Aspek keragaman budaya di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa. Sistem pendidikan perlu beradaptasi agar setiap siswa merasa dihargai dan mampu belajar dengan baik, terlepas dari latar belakang etnis dan budaya mereka. Pembelajaran konvensional terkadang kurang mampu mengakomodasi keunikan siswa, sehingga muncul kebutuhan akan pendekatan yang lebih inklusif seperti CRT. Aspek tentang kesenjangan pendidikan. Beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, terutama di daerah terpencil atau yang berasal dari suku minoritas, sering mengalami keterbatasan akses pendidikan dan diskriminasi dalam proses pembelajaran. Model CRT hadir untuk mengatasi kesenjangan ini dengan menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai dan perspektif budaya lokal ke dalam pembelajaran.

Indonesia dikenal dengan negara majemuk dengan beragam agama, suku, ras, maupun golongan. Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menyebutkan ada 1.340 suku maupun etnis di Indonesia (Rahayu & Mayasari, 2021: 37). Keberagaman ini menjadi daya tarik bagi negara lain untuk mengunjungi Indonesia sebagai destinasi wisata. Semangat kesatuan dalam Ideologi Pancasila dianggap mampu menyatukan masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya dan cara berpikir yang sangat beragam.

Buku Model-Model Pembelajaran PPKn di SD/MI ini ditulis untuk mempertajam pengetahuan melalui teori-teori dalam mengajarkan PPKn kepada peserta didik di SD/MI serta mengimplementasikannya sehingga peserta didik tersebut menjadi pelajar yang Pancasilais. Kehadiran buku ini sangat berperan penting dalam menambah pengetahuan bagi mahasiswa, guru, maupun dosen khususnya di bidang Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)/Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan juga dapat dijadikan sebagai sumber referensi khususnya pada pembelajaran PPKn. Buku ini berisi tentang pengajaran dan pembelajaran, model pembelajaran berdasarkan teori, hakikat model pembelajaran PPKn, dan bineka model pembelajaran PPKn.

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan. Maju mundurnya sebuah negara sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pendidikan yang dimiliki oleh suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting yang dapat dijadikan sarana menciptakan generasi unggul. Namun, fenomena yang menjadi problem sampai saat ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia belum mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, salah satunya adalah terkait dengan kompetensi guru yang belum optimal dalam menggali potensi murid selama proses pembelajaran berlangsung mulai dari jenjang pendidikan dasar. Pada hakikatnya mengajar merupakan usaha guru untuk menciptakan dan merancang proses pembelajaran yang dapat menjadikan murid aktif sehingga memiliki kompetensi yang diharapkan. Hal terpenting dalam proses pembelajaran bukan hanya memfokuskan hasil, melainkan juga pada proses. Artinya, guru perlu menilai dan mengevaluasi usaha murid dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran disamping hasil ujiannya. Jadi, guru perlu memberikan penilaian bukan hanya kepada pengetahuan yang dimiliki murid saja, tetapi juga terhadap sikap dan keterampilan mereka selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Buku Model-Model Pembelajaran PPKn di SD/MI ini ditulis untuk mempertajam pengetahuan melalui teori-teori dalam mengajarkan PPKn kepada peserta didik di SD/MI serta mengimplementasikannya sehingga peserta didik tersebut menjadi pelajar yang Pancasilais. Kehadiran buku ini sangat berperan penting dalam menambah pengetahuan bagi mahasiswa, guru, maupun dosen khususnya di bidang Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)/Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan juga dapat dijadikan sebagai sumber referensi khususnya pada pembelajaran PPKn. Buku ini berisi tentang pengajaran dan pembelajaran, model pembelajaran berdasarkan teori, hakikat model pembelajaran PPKn, dan bineka model pembelajaran PPKn.