Search

Penelusuran di sebuah kompleks perumahan terbengkalai kawasan Jakarta Timur malam itu awalnya berjalan menyenangkan. Sebelum masuk ke area kompleks, saya bersama Wisnu, Fadi, dan Demian membuka vlog dengan gimmick seru untuk mencairkan suasana. Namun, setibanya di lokasi rumah tingkat yang dikelilingi pepohonan dan semak, saya melihat semakin banyak makhluk tak kasatmata yang membuat saya terkejut. Tidak jauh dari situ, saya merasakan kehadiran sesosok hantu yang ingin berkomunikasi dengan saya. Hantu tersebut berwujud seorang anak kecil laki-laki. Fadi mengambil alih penelusuran saat makhluk tersebut berkomunikasi dengan saya. Selanjutnya, kami menyebut hantu anak kecil tersebut dengan nama Adik. Ia memiliki kebiasaan mengangkat kaki kanannya, lalu menggesekkan tulang kering kakinya ke betis kaki kiri seperti merasakan gatal. Ternyata, Adik tidak sendirian. Ia bersama dengan seorang kuntilanak yang ia panggil Tante. Adik bahkan menunjukkan di mana lokasi Tante berada, tepatnya di sebuah pohon. Inilah penelusuran kisah Adik dan Tante Kun beserta hantu-hantu lainnya.

Organized propaganda and public opinion manipulation are increasing in Indonesia’s cybersphere. Specifically, since 2019, there has been a marked rise of cyber troop campaigns that serve to mobilize public consensus for controversial government policies. Cyber troop operations played a crucial role in three controversial events in which public opinion had been initially critical of the government policy at issue. These were, first, the revision of the Law on the Corruption Eradication Commission in September 2019; second, the launch of the New Normal policy during the COVID-19 pandemic in May 2020; and third, the passing of the Omnibus Law for Job Creation in October 2020. In all three cases, there is clear evidence of cyber troops manipulating public opinion in support of government policy. In all three cases, the cyber troops manufactured consent by flooding social media with narratives that promoted the governing elite’s agenda, often using deceptive messages and disinformation that were amplified by numerous “buzzer” and “bot” accounts. Thereby they effectively drowned out oppositional discourses on social media and neutralized dissent, especially as mainstream media simultaneously echoed the cyber troops’ narratives. The ever more systematic use of cyber troops—and the considerable resources spent on such operations—indicates increasing co-optation of Indonesia’s cybersphere for elite interests. This threatens to undermine the quality of public debate and democracy in Indonesia because cyber troop operations not only feed public opinion with disinformation but also prevent citizens from scrutinizing and evaluating the governing elite’s behaviour and policy-making processes, which further exacerbates Indonesia’s ongoing democratic regression.

"Unleashing the Poet Within: A Guide to Crafting Beautiful Poetry" is a comprehensive and inspiring guide that will empower aspiring poets to tap into their creative potential and create captivating poetry. This book explores various techniques and strategies for enhancing vocabulary, developing a keen sense of rhythm and imagery, utilizing literary devices, and structuring poems effectively. With practical exercises, insightful guidance, and real-world examples, this guide will help you unleash your unique poetic voice and express your emotions and experiences with power and authenticity. Whether you are a beginner or an experienced poet, "Unleashing the Poet Within" is your roadmap to crafting beautiful poetry that resonates with readers.

Book Description: In "The Ultimate Guide to Writing Unique SEO Articles: Boost Your Online Visibility," Erwin Wijayanto presents an invaluable resource for anyone seeking to improve their content creation skills and enhance their online presence. Whether you're a blogger, freelance writer, or business owner, this comprehensive guide will equip you with the knowledge and techniques to create engaging and search engine optimized articles. With a focus on both the art of writing and the technical aspects of SEO, this guide covers everything you need to know to produce unique and captivating articles. Erwin starts by demystifying keyword research, showing you how to identify the right keywords to target for maximum visibility. From there, he delves into effective writing techniques, teaching you how to craft articles that resonate with your audience and keep them coming back for more. But it doesn't stop there. Erwin takes you through the intricacies of headline creation, helping you develop attention-grabbing titles that stand out in search engine results. He also provides valuable insights into structuring your articles for optimal readability and engagement, while still catering to SEO requirements. With Erwin's guidance, you'll learn how to strike the perfect balance between creative expression and technical optimization. This guide is filled with practical tips, examples, and strategies that Erwin has personally honed throughout his career as a writer and poet. His passion for literature and dedication to helping aspiring writers shines through in every chapter. "The Ultimate Guide to Writing Unique SEO Articles: Boost Your Online Visibility" is a must-have for anyone seeking to harness the power of content creation in the digital age. Unlock your creative potential, improve your online visibility, and take your writing to new heights with this transformative guide.

Dewi Saraswati yang menaungi nama kami berdua telah mempertemukan kami untuk pertama kalinya, Risa saraswati, dan Saraswati Wijayanto. Pertemanan kami adalah pertemanan yang rumit. Pernahkah kalian melakukan obrolan tentang hantu seolah hantu adalah manusia yang normal? Tak banyak yang melakukannya, namun kami melakukan hal itu hampir setiap hari. Risara adalah nama kami, Risa dan Sara. Setiap malam jumat kami berceracau di dunia maya tentang hantu didunia maya. Mungkin kalian ingin tahu apa jadinya jika kami berceracau dalam sebuah buku. Jangankan kalian, kami pun penasaran. Pembicaraan tentang ”Mereka” yang hampir setiap hari kami temui, lelucon kami tentang ” Mereka”, bahkan ketakutan-ketakutan kami yang mungkin kalian tak pernah tahu, semua ada di dalam anak pertama kami ini. Selamat datang di dunia kami, dunia “Risara”. Sebuah Novel Horor Indonesia yang di terbitkan oleh Penerbit Rakbuku ==== Buku persembahan penerbit Rakbuku #BulanMencekamRakBuku

Makhluk hidup di planet bumi tinggal pada lapisan bumi yang keras dan kaku yang disebut kulit bumi atau litosfir. Litosfir ini terletak paling atas atau paling luar dari bagian bumi, sehingga sering disebut dengan kerak bumi, Meskipun kita tidak merasakan gerakan dari kerak bumi, tetapi kerak bumi memiliki sifat dinamis. Litosfir bukan merupakan suatu lapisan yang kompak, terutama kerak bumi, tetapi terpecah-pecah menjadi beberapa lempeng. Tebal kulit bumi tidaklah merata, kulit bumi dibagian benua atau daratan lebih tebal dari bagian samudra. Litosfir merupakan lapisan yang tipis, jika anda bandingkan kulit bumi yang keras seolah-olah cangkang telur, sedangkan di bawah litosfir terdapat lapisan lapisan yang kental, panas dan tebal yang disebut astenosfir seolah-olah putih telurnya. Paling bawah merupakan lapisan ini sebagai kuning telurnya yang padat, karena tidak ada ruang gerak.

Judul : Enterprenuer VS Technoprenuer VS Socioprenuer Penulis : Alif Lukmanul Hakim, Westim Ratang, Nurhayati, Gatot Wijayanto, Arief Setiawan, Juni Gultom, Sely Novita Sari, Eko Cahyo Mayndarto, Darmawan, Budiawan, Fuad Rinaldi, Sjaiful Munir, Eni Susilowati Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 238 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-505-093-5 No. E-ISBN : 978-623-505-094-2 (PDF) SINOPSIS Buku ini berjudul “Enterprenuer VS Technoprenuer VS Socioprenuer”. Buku ini ditulis oleh beberapa penulis dari beberapa lembaga pendidikan di Indonesia. Buku ini penulis kontribusikan untuk bidang ekonomi dan bisnis khususnya tentang Enterprenuer VS Technoprenuer VS Socioprenuer di Indonesia. Buku ini terdiri dari lima belas bab. Adapun pembahasan masing-masing bab dalam buku ini sebagai berikut : Bab 1 Konsep Enterprenuer Bab 2 Karakteristik Enterprenuer Bab 3 Kreativitas dan Inovasi Enterprenuer Bab 4 Menentukan Ide Usaha oleh Enterprenuer Bab 5 Mengambil Resiko dalam Enterprenuer Bab 6 Konsep Technoprenuership Bab 7 Mengenali Peluang dan Menciptakan Ide Bisnis Bab 8 Kelayakan Ide Bisnis Bab 9 Mengembangkan Business Model Yang Efektif Bab 10 Menulis Bussines Plan Bab 11 Konsep Socioprenuer Bab 12 Konsep Motivasi Socioprenuer Bab 13 Langkah dan Startegis Seorang Socioprenuer Bab 14 Kompetensi-Kompetensi Seorang Socioprenuer Bab 15 Menjadi Socioprenuer Yang Sukses Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami dan menambah wawasan tentang “Enterprenuer VS Technoprenuer VS Socioprenuer”.

Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa ditemukan 800 ribu jenis serangga yang ada di dunia. Serangga disebut telah hidup sejak jutaan tahun yang lalu. Serangga dapat mempertahankan eksistensinya di dunia karena melakukan adaptasi serta evolusi. Secara klasifikasi, serangga termasuk dalam filum Arhtropoda yang memiliki tungkai bersendi. Organ sensoris berkembang baik, meliputi mata, reseptor pembau, dan antena untuk peraba. Ciri-ciri serangga dapat dikenali melalui seekor lebah. Tubuh lebah terbagi menjadi tiga bagian, kepala, dada, dan perut. Beberapa serangga juga memiliki sepasang sayap di samping perut. Pada kepala serangga terdapat tiga organ penting, yaitu antena, sepasang mata, mulut, telinga, dan otak. Adapun dada serangga dimulai dari leher hingga diafragma. Dada terbagi atas tiga ruas, yaitu kaki, sayap, jantung, dan pencernaan. Sedangkan perut serangga dibagi menjadi 10 hingga 11 segmen atau ruas. Segmen paling belakang berfungsi sebagai alat reproduksi. Secara umum, klasifikasi serangga terbagi menjadi dua kelompok, kelompok serangga tidak bersayap (Apterigota) dan kelompk serangga bersayap (Pterigota).

Islam adalah tema yang selalu menarik untuk didiskusikan. Keluasan Islam tidak hanya merengkuh semua orang untuk masuk melainkan mengajak setiap muslim untuk terus memberikan pemaknaan dan pengayaan terhadap Islam. Bersama Ustadz Wijayanto, Islam digagas dengan menarik, menghibur dan menyenangkan tanpa harus kehilangan fondasi Islam yang kokoh teguh berdasarkan prinsip syariah. Ada dua hal penting yang digagas dalam buku ini, pertama, Islam sebagai konsep dan kedua, Islam sebagai sebuah praktik. Secara nilai atau konsep, Islam memang ideal. Kenyataannya, banyak hal yang tidak berjalin berkelindan pada sisi praktik. Pada sisi praktik inilah Ustadz Wijayanto bereaksi sangat keras, "Jangan omong doang. Bertindaklah!" [Mizan, Agama, Indonesia]