Strategi Pertahanan Melalui Optimalisasi Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Perbatasan
Setiap perbatasan negara, baik itu merupakan kawasan perbatasan laut atau daratan memiliki permasalahan pada setiap wilayahnya. Begitu juga dengan negara Indonesia memiliki permasalahan dengan negara-negara yang berbatasan dengan wilayah RI. Masalah yang timbul di kawasan perbatasan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain letak geografis, ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, tingkat sosial ekonomi, budaya, politik, dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh pulau yang terletak di wilayah perbatasan, pulau terdepan di Provinsi Kalimantan Utara, yaitu Pulau Sebatik. Pulau ini telah berstatus sebagai OBP atau Outstanding Boundary Problems. Kebijakan umum nasional yang ditetapkan untuk pembangunan kawasan perbatasan harus dituangkan dalam strategi pembangunan yang berhubungan dengan pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang berlaku bagi seluruh wilayah di dalam kawasan perbatasan. Kebijakan umum nasional yang ditetapkan untuk pembangunan kawasan perbatasan harus dituangkan dalam strategi pembangunan yang berhubungan dengan pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang berlaku bagi seluruh wilayah di dalam kawasan perbatasan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi sosial ekonomi yang baik adalah meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kawasan perbatasan memiliki peran penting, diharapkan melalui peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang tinggal di kawasan perbatasan, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dan cepat dalam pembangunan kawasan perbatasan. Ekonomi dan pembangunan. Melakukan bisnis dengan tetangga dekat Indonesia dengan Menjalin kerja sama interlateral. Pemanfaatan sumberdaya, terutama sumberdaya lokal dapat menjadi salah satu kekuatan dalam melakukan pengembangan wilayah perbatasan. Ada sejumlah kawasan perbatasan yang bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan potensi industri dan perdagangan. Beberapa wilayah tersebut adalah Selat Malaka dan Laut Cina Selatan (ALKI 1), dan Laut Sulawesi (muara ALKI 2 dan ALKI 3). Lokasi-lokasi tersebut merupakan jalur pelayaran internasional, dan berhadapan langsung dengan negara-negara yang terkenal dengan pasar yang besar: China, India, Korea Selatan, dan Jepang. Yang diperlukan untuk membantu mengembangkan strategi ini adalah dengan melibatkan sektor swasta dalam investasi. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seharusnya melakukan sesuatu untuk memperkuat kembali rasa kebangsaan dan kepemilikan penduduk kawasan perbatasan dengan membentuk suatu lembaga yang mengelola kawasan perbatasan perlu memperhatikan kelembagaan daerah, termasuk pemerintahan daerah dan lembaga adat.