MEMBANGUN RESILIENSI BISNIS PERHOTELAN BERLANDASKAN SUMBER DAYA & CRAFTING STRATEGY , BUAH PEMBELAJARAN PANDEMI COVID-19
Pariwisata adalah sektor yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, begitu juga halnya dengan hotel yang menjadi bagian vital sekaligus penentu keberhasilan sebuah destinasi pariwisata. Permasalahan utama yang dihadapi oleh sektor pariwisata dan perhotelan adalah kerentanannya terhadap berbagai perubahan, baik yang bersifat inkremental seperti perubahan selera pasar, teknologi, rantai pasokan, persaingan, maupun gangguan mendadak seperti bencana. Buku ini ditulis dengan mengambil inti sari dari disertasi penulis yang berjudul "Model Resiliensi Hotel Berbasis Sumber Daya dan Crafting Strategy". Penelitian dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Doktor Manajemen dan Kewirausahaan dari Universitas Prasetiya Mulya. Model penelitian ini menggunakan sekaligus dua pendekatan untuk memprediksi ketahanan hotel, yaitu pendekatan sumber daya hotel dengan Disaster Resilience Framework for Hotels (DRFH) dan formulasi strategi dengan Crafting Strategy (CS). Kebaruan yang disumbangkan oleh penelitian ini di antaranya pengembangan konsep CS dengan tambahan variabel eksperimental, eksplorasi atribut operasional seluruh variabel CS dalam konteks resiliensi hotel, investigasi kemampuan CS sebagai prediktor resiliensi hotel, serta memberikan wawasan tambahan terhadap hubungan antara resiliensi terencana, resiliensi reaktif ,dan kinerja resiliensi. Penelitian ini menggunakan sampel 188 senior manajer dari hotel-hotel independen di Bali. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan metode penelitian campuran. Hipotesis penelitian diuji dengan metode PLS-SEM yang menggunakan software SmartPLS 3. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sumber daya hotel dan crafting strategy dapat memprediksi resiliensi terencana dan resiliensi reaktif. Resiliensi reaktif memberikan kontribusi yang relatif lebih besar terhadap pemulihan, adaptasi dan inovasi jika dibandingkan dengan resiliensi terencana. Namun, resiliensi reaktif sangat membutuhkan dukungan dari resiliensi terencana agar dapat memberikan implikasi maksimal terhadap kinerja resiliensi. Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa berbeda dengan inovasi, pemulihan dan adaptasi memberikan dampak yang positifterhadap kinerja keuangan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan beberapa teori dan kontribusi manajerial berupa kerangka kerja untuk membangun dan meningkatkan resiliensi hotel yang relatif mudah diaplikasikan karena tersedianya perangkat atribut operasional yang secara praktis dapat digunakan oleh pengelola hotel. Diharapkan penelitian ini juga mampu menambah wawasan khususnya bagi pengelola hotel untuk tidak mengabaikan pentingnya secara terus- menerus membangun resiliensi terencana dan tidak hanya fokus pada resiliensi reaktif saja. Pada akhirnya, penelitian ini juga menyisakan beberapa keterbatasan yang dapat memberikan gagasan