Ah, Tuhan Begitu Romantis
Jejak langkah manusia yang tak biasa dalam menapaki tebing asa kerap kali memecut diri yang belum bisa tegak kokoh berdiri sebagai insan berdikari. Kadang tersesat dalam ambisi jika saja tak hadir doa dan dan nasihat dari para orang tua dan kiai. Lalu, sesaat langkah terhenti, sejenak merapikan niat dan tujuan yang jauh dari orientasi ukhrawi. Kami tidak hanya ingin memperkaya diri secara materi, tetapi lebih dari itu berharap menyuburkan jiwa dengan berderma bakti, mengabdi untuk negeri dan Ilahi Rabbi. Kemarin, kami tak lebih hanya seorang anak singkong yang bermimpi di siang bolong. Lalu, kami sadar bahwa singkong tak akan terjual dengan harga melambung tanpa proses panjang. Usaha, doa, dan air mata adalah saksi setiap derap langkah menuju esok yang lebih berdayaguna. Allah, sang penguasa alam raya yang telah membuat manusia sederhana menjelma menjadi pribadi yang lebih bermakna.