Bali Membangun Bali Volume 2 Nomor 2 Agustus 2019
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 (2019) yang dilaksanakan di Bali tanggal 25 hingga 28 Agustus memberikan inspirasi tersendiri bagi Bali Membangun Bali. Jurnal Bappeda Litbang Bali yang berdiri sejak 2018 segera memasuki babak baru. Hal yang dimaksud di sini adalah era digitalisasi jurnal, setidaknya dengan tambahan “menuju”. Berbagai upaya persiapan sedang dilakukan untuk itu. Jurnal elektronik BMB diharapkan sudah terlaksana di Volume 2 Nomor 3, Desember 2019. Pengembangan ke e-jurnal seperti diketahui merupakan kecenderungan umum dunia perjurnalan global saat ini. Fenomena-fenonemanya sudah jelas terpapar pada media cetak besar, seperti koran dan majalah, khususnya di negara-negara maju, yang secara ekstrem satu per satu mati dan berganti menjadi koran dan majalah elektronik. Bedanya adalah, BMB cetak tidak mati tetapi dikurangi intensitas produksi dan distribusinya karena dikompensasi BMB elektronik. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pengutamaan jurnal elektronik. Daya jelajahnya sudah pasti sangat lebih luas. Di ranah digital berbasis internet, sekali klik dapat menjangkau seluruh dunia. Bahkan ia bisa dikonsumsi dengan mudah melalui telepon-telepon genggam (handphone). Di samping itu, keberterimaan di masyarakat intelektual pasti lebih besar karena pengecekan plagiarismenya begitu akurat. Terkait dengan hal ini, para peneliti dan/atau penulis, terutama dosen, pasti semakin berminat memanfaatkan BMB. Pada saat yang sama, BMB dengan sendirinya akan semakin berkualitas. Pengembangan ke jurnal elektronik berarti bahwa BMB yang merupakan kebanggaan Bappeda Litbang Bali ikut mendukung sustainable development (pembangunan berkelanjutan) atau juga disebut green development (pembangunan hijau) yang berbasis pada fakta perlunya mengkonservasi alam, lingkungan, dan ekologi. Dalam konteks lokal Bali, mengembangkan BMB elektronik dan sekaligus meminimalkan BMB fisik berarti mendukung pembangunan Bali era baru yang sedang menjalankan program “Nangun Sad Kertih Loka Bali”. Sederhananya adalah pengurangan penggunaan kertas di samping penghematan dalam hal produksi dan distribusinya. Lebih dari itu, pengembangan BMB ke jurnal elektronik adalah penguatan kualitas. Yang tidak boleh dilupakan adalah segala tugas dan tanggung jawab yang mengikutinya. Misalnya adalah pengusulan untuk memeroleh e-ISSN serta pencarian Google Scholar jurnal, DOAJ (Direct Open Access Journals), dan DOI (Digital Object Identifier) dan setelah dua tahun, harus mengajukan Terakreditasi Sinta (Science and Technology). Dengan demikian, BMB selangkah lagi sejajar dengan jurnal-jurnal perguruan tinggi ternama yang sudah lama ber-OJS (Open Journal Systems). Terkait dengan itu semua, khususnya dengan Hakteknas 2019, pada edisi Volume 2 Nomor 2, Agustus 2019 ditampilkan sejumlah artikel bertemakan atau setidaknya bernuansakan teknologi. (1) “Penetrasi Papan Ketik Aksara Bali pada Pengguna Perangkat Mobile” oleh Ida Bagus Ary Indra Iswara, Putu Praba Santika, dan I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya; (2) “The Contribution Analysis of Online and Offline Travel Agent in Increasing Room Occupancy” oleh Ni Made Suwijati; (3) “Room Allotment Management to Increase Room Occupancy and its Implication to Hotel Management Strategy” oleh Vanny Oktafia Putri Rama, I Ketut Astawa, I Gusti Made Wendri, dan I Gede Mudana; (4) Tradisi Omed-omedan dalam Perspektif Industri Budaya” oleh I Nyoman Jayanegara; dan (5) “Analisis Daya Saing Daerah Provinsi Bali Tahun 2019” oleh I Wayan Wiasthana Ika Putra. Tulisan terakhir adalah “Mulat Sarira”.