Hypnobreastfeeding terhadap Produksi Asi pada Ibu Nifas
Angka kematian merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting dan mencerminkan derajat kesehatan di suatu wilayah. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia periode 2007–2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatal (AKN) sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup. Proses menyusui adalah proses alamiah pada masa nifas di mana terbentuk karena proses fisiologis namun pada proses ini kemungkinan timbul masalah atau penyulit, seperti payudara bengkak, mastitis, dan bendungan ASI, yang apabila tidak ditangani dengan segera dan efektif tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan kesehatan dan menyebabkan kematian pada ibu (Abidin, 2011). Salah satu gangguan pada masa nifas yaitu bendungan ASI. Bendungan ASI adalah payudara bengkak terjadi karena hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara. Kejadian ini timbul karena produksi yang berlebihan, sementara kebutuhan bayi pada hari pertama lahir masih sedikit (Maryunani, 2016). Bendungan ASI disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup Air Susu Ibu (ASI), produksi ASI meningkat di mana ibu tidak sering menyusui bayinya, hubungan dengan bayi (bounding) kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui.