KAJIAN SOSIAL: MENUJU KEMISKINAN SATU DIGIT
Dari data yang dikeluarkan oleh BPS, terlihat dalam tujuh tahun terakhir angka kemiskinan di Kabupaten Banyuasin masih berkisar 11%. Memang dalam tiga tahun terakhir terjadi tren penurunan, meskipun angkanya tidak terlalu besar. Dari data yang ada jika dibandingkan dengan berbagai program yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin terlihat bahwa program pemberantasan kemiskinan belum menunjukan tanda-tanda keberhasilan. Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersama-sama dengan dinas terkait juga telah berusaha keras untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, tetapi hasil tetap belum maksimal. Untuk itu, perlu ada solusi yang lebih tepat untuk menurunkan angka kemisninan hingga mencapai di bawah 10%. Perkiraan awal penyebab dari tidak efektifnya program penurunan angka kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor. Dua hal yang penting faktor dari dalam para penduduk miskin, dan faktor dari luar dalam hal ini ketepatan dalam pemberian-bantuan. Faktor dari dalam berupa mental psikologis dari penduduk miskin yang biasanya tidak memiliki mental terhadap keadaan, mudah menyerah, mudah minder, dan pasrah dengan keadaan, mereka merasa bahwa miskin merupakan takdir yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Dari sisi eksternal, para penduduk miskin ini kurang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kesempatan memperoleh pekerjaan yang lain, melakukan usaha karen keterbatasan mengakses modal, juga rendahnya keterampilan yang dimiliki karena rendahnya pendidikan.