Search

Search for books and authors

I Dewa Tianyar : Dalam Persepektif Sejarah Kedhatuan Kawista Wanasari
I Dewa Tianyar : Dalam Persepektif Sejarah Kedhatuan Kawista Wanasari
Judul : I Dewa Tianyar : Dalam Persepektif Sejarah Kedhatuan Kawista Wanasari Penulis : I Dewa Gede Asmara Putra Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 152 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-783-4 No. E-ISBN : 978-623-162-784-1 (PDF) SINOPSIS “I Dewa Tianyar: Dalam Perspektif Sejarah Kedhatuan Kawista Wanasari” mengangkat kisah menarik tentang perjalanan hidup dan kontribusi luar biasa dari I Dewa Tianyar, seorang tokoh yang memainkan peran sentral dalam sejarah Kedhatuan Kawista Wanasari. Dengan memadukan fakta sejarah dan penceritaan naratif, buku ini memperkenalkan pembaca pada sosok yang memiliki dampak signifikan dalam pembentukan dan perkembangan masyarakat Kawista Wanasari. Melalui penelusuran sejarah kedhatuan, buku ini membawa kita mengenal lebih dekat dengan kepribadian I Dewa Tianyar, menyajikan peristiwa-peristiwa penting yang membentuk perjalanan hidupnya. Pembaca akan dibawa mengelilingi puncak-puncak kejayaan dan tantangan yang dihadapi oleh I Dewa Tianyar, serta bagaimana perannya mengukir sejarah dan identitas Kedhatuan Kawista Wanasari. Sinopsis ini menciptakan gambaran singkat namun mendalam tentang kompleksitas dan makna di balik kisah hidup I Dewa Tianyar, menjadikan buku ini sebuah sumber wawasan yang berharga tentang sejarah lokal yang mungkin belum banyak dipahami.
Available for purchase
Best Practice, Upaya Mewujudkan Lingkungan Sekolah Hijau dan Bersih Melalui Strategi Bendera Tiga Warna Di Kabupaten Jembrana
Best Practice, Upaya Mewujudkan Lingkungan Sekolah Hijau dan Bersih Melalui Strategi Bendera Tiga Warna Di Kabupaten Jembrana
Best Practice, Upaya Mewujudkan Lingkungan Sekolah Hijau dan Bersih Melalui Strategi Bendera Tiga Warna Di Kabupaten Jembrana
Preview available
Best Practice, Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Program Guru Kunjung dan Klinik Pembelajaran Di Kabupaten Jembrana Tahun 2020
Best Practice, Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Program Guru Kunjung dan Klinik Pembelajaran Di Kabupaten Jembrana Tahun 2020
Best Practice, Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Program Guru Kunjung dan Klinik Pembelajaran Di Kabupaten Jembrana Tahun 2020
Preview available
Dampak globalisasi informasi terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat di daerah Bali
Dampak globalisasi informasi terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat di daerah Bali
Impact of information globalization on socio-cultural life in Bali Province.
Preview available
I Nyoman Windha Sang Maestro Karawitan Bali
I Nyoman Windha Sang Maestro Karawitan Bali
Judul : I Nyoman Windha Sang Maestro Karawitan Bali Nama Penulis : Dr. Hendra Santosa, SS.Kar., M.Hum Saptono, S.Sen., M.Si I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 282 Halaman ISBN : 978-623-497-335-8 SINOPSIS I Nyoman Windha dilahirkan di Banjar Kutri, Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar pada 4 Juli 1956. Putra pasangan I Nyoman Kantun dan Ni Nyoman Radi ini, sejak masih kecil sudah bergelut dengan seni karawitan Bali dimulai dari seni vokal Janger. Windha kecil kemudian ikut bergabung dengan sekaa gamelan di banjar setempat, walaupun masih kecil Windha sudah menjadi penabuh dengan kostum yang kebesaran. Bakatnya mulai ditempa ketika memasuki SMP Dharma Putra di lingkungan yang memiliki ekosistem keseniman yang unggul di Desa Singapadu. Pada masa Sekolah di SMP ini Windha telah dipercaya sebagai penabuh yang cukup disegani. Tempaan sebagai seorang seniman terus berlanjut ketika sekolah di Kokar, ASTI Denpasar, ISI Yogyakarta, dan Mills College Amerika tahun 2005 dengan tesis berjudul Jayabaya yang sangat monumental. Berbagai karya ciptaan gending karawitan telah berhasil diciptakan bukan saja dengan menggunakan gamelan Gong Kebyar, tetapi juga menggunakan gamelan Genta Pinara Pitu yang sekarang ditempatkan di Amerika, gamelan Semar Pagulingan, gamelan Angklung, gamelan Selonding, gamelan Jawa, dan lainnya. Ketika pensiun Windha mulai kembali tinggal di lingkungan banjar Kutri dan membina penabuh yang mumpuni. Tidak lupa Windha juga terus mengembang- kan gamelan JESS Fusion dengan berbagai kolaborasi karya dengan seniman besar sekelas Dwiki Darmawan.
Available for purchase
Tattwa: Mengurai Makna, Menyingkap Realita
Tattwa: Mengurai Makna, Menyingkap Realita
Kajian filosofis (tattwa) mengenai ritual, susila, ketuhanan dan kosmos dalam pandangan Hindu.
Available for purchase
Model Revitalisasi Ideologi Desa
Model Revitalisasi Ideologi Desa
Austronesia, ideology Resi Markandeya, Mpu Kuturan, sampai Ciwa Sidanta Danghyang Nirartha yang banyak melakukan hege moni dalam masyarakat Bali terakhir. Multilevel role model adalah konsep pemikiran pemasaran barang pace to pace, di sini penulis adaptasi menjadi model pembelajaran adrogogi education for all pada masyarakat desa pakraman di Bali. Materi sejarah budaya dalam konteks ideologis cultural heroes yang menjadi dasar penataan palemahan, pawongan dan prahyangan (trihita karana) masyarakat Bali. Bali telah terkontaminasi, terdistorsi, dalam artikulasi hibridasi, adaptasi sejarah sosial budaya masyarakat yang terkoptasi, terkomodifikasi oleh budaya kapitalis di era globalisasi. Sandyakalaning pakraman Bali Aga berubah secara ideologis from monotheism to moneytheism, kesadaran kritis ingin ingin mengikuti zaman, tetapi kesadaran metafisis dan kosmologisnya ingin bertahan, sehingga muncul konflik ideologis dan konflik nilai di masyarakat Bali Aga. Selamat membaca pembahasannya dalam buku ini.
Available for purchase
Model Revitalisasi Ideologi Desa Pakraman Bali Aga Berbasis Kearifan Lokal - Rajawali Pers
Model Revitalisasi Ideologi Desa Pakraman Bali Aga Berbasis Kearifan Lokal - Rajawali Pers
"Buku ini menawarkan model, materi, dan pemahaman secara ideologis hibridasi dan adaptasi budaya Bali Aga dari agama asli melayu Austronesia, ideology Resi Markandeya, Mpu Kuturan, sampai Ciwa Sidanta Danghyang Nirartha yang banyak melakukan hegemoni dalam masyarakat Bali terakhir. Multilevel role model adalah konsep pemikiran pemasaran barang pace to pace, di sini penulis adaptasi menjadi model pembelajaran adrogogi education for all pada masyarakat desa pakraman di Bali. Materi sejarah budaya dalam konteks ideologis cultural heroes yang menjadi dasar penataan palemahan, pawongan dan prahyangan (trihita karana) masyarakat Bali. Bali telah terkontaminasi, terdistorsi, dalam artikulasi hibridasi, adaptasi sejarah sosial budaya masyarakat yang terkoptasi, terkomodifikasi oleh budaya kapitalis di era globalisasi. Sandyakalaning pakraman Bali Aga berubah secara ideologis from monotheism to moneytheism, kesadaran kritis ingin ingin mengikuti zaman, tetapi kesadaran metafisis dan kosmologisnya ingin bertahan, sehingga muncul konflik ideologis dan konflik nilai di masyarakat Bali Aga. Selamat membaca pembahasannya dalam buku ini."
Available for purchase
Page 1 of 10000Next