Search

Buku "Falsafah & Teori Keperawatan" adalah panduan komprehensif yang membahas poin-poin penting dalam teori dan falsafah keperawatan. Buku ini membahas definisi teori keperawatan serta paradigma keperawatan yang mendasari praktik keperawatan modern. Dalam buku ini, Anda akan menemukan penjelasan mendalam tentang beberapa teori keperawatan yang signifikan. Teori-model keperawatan yang dibahas meliputi model keperawatan Maslow, Leninger, Florence Nightingale, Dorothy Johnson, dan Callista Roy. Setiap teori-model ini dianalisis secara terperinci, memberikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip dan konsep yang mendasari setiap pendekatan keperawatan tersebut. Buku ini akan memberikan wawasan yang bermanfaat bagi mahasiswa, praktisi keperawatan, atau siapa pun yang tertarik dalam memahami dasar-dasar teori keperawatan dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam praktik keperawatan sehari-hari.

Buku "Keperawatan Komunitas" adalah panduan penting yang membahas konsep dasar, teori, dan praktik keperawatan dalam lingkungan komunitas. Melalui buku ini, pembaca akan memperoleh pemahaman mendalam tentang peran perawat dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Buku ini mengawali dengan menjelaskan konsep dasar keperawatan komunitas dan pentingnya perilaku sehat dalam konteks komunitas. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas juga dipaparkan untuk memberikan gambaran tentang peran perawat dalam masyarakat. Pembaca akan diajak mempelajari prinsip keperawatan komunitas yang meliputi advokasi, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan. Tren dan isu terkini dalam keperawatan komunitas juga dibahas, menyajikan tantangan dan peluang dalam memberikan asuhan kepada masyarakat. Buku ini menawarkan teori dan model keperawatan komunitas sebagai kerangka kerja yang membantu perawat memahami dan mengelola perawatan yang tepat. Peran, fungsi, dan etika perawat dalam keperawatan komunitas menjadi perhatian utama. Sistem pelayanan kesehatan dan upaya pemberantasan penyakit menular juga menjadi topik penting yang dijelaskan dalam buku ini. Selain itu, pembaca akan mengetahui program pembinaan kesehatan komunitas dan peran pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dalam memberikan asuhan berkualitas. Dengan ringkas, "Keperawatan Komunitas" adalah panduan yang memperkaya pengetahuan perawat dan mahasiswa keperawatan mengenai praktik keperawatan yang berfokus pada masyarakat, serta memberikan wawasan yang berguna dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup komunitas secara keseluruhan.

Penulis : I Putu Danika Pryatna,I Komang Sudirga Editor : Hendra Santosa Ukuran : 21 cm x 14,5 cm Tebal : 234 Halaman ISBN : 978-623-79438-5-3 blurb : Teknik Permainan Kendang Tunggal Pada Gamelan Bali Lomba penabuh kendang tunggal di Bali bak jamur dimusim hujan. Lomba-lomba tersebut telah banyak menghasilkan pemain kendang yang mumpuni, disegani, dan dihormati di seluruh Bali seniman karawitan. Para pemenang berbagai lomba kendang gupekan tersebut ternyata bermuara pada dua orang maestro pemain kendang Bali yaitu I Wayan Suweca dan I Ketut Sukarata. Beliau berdua sudah tidak asing lagi dalam kancah karawitan Bali. Danika dalam pembahasannya menunjukan bahwa I Wayan Suweca dan I Ketut Sukarata masing-masing memiliki ciri khas di dalam teknik bermain kendang Bali. Dia membahas bagaimana perbedaan pola tabuhan kendang masing-masing tokoh ini memiliki ciri khas yang satu sama lain berbeda. I Wayan Suweca cenderung memunculkan pola kendang yang sederhana, sedangkan I Ketut Sukarata cenderung memunculkan pola kendang yang rumit. Selain itu, kedua tokoh ini memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam dunia karawitan Bali dan sudah mempresentasikan Bali melalui teknik permainan kendang tunggalnya. Buku “Teknik Permainan Kendang Tunggal Pada Gamelan Bali” ini sangat layak dibaca oleh mereka yang yang bergelut dalam bidang seni dan budaya, calon seniman, mereka mencintai seni musik Nusantara, dan tentunya para kengdanger’s di nusantara.

Perkawinan di Bali adalah fenomena yang amat kompleks sebab melibatkan begitu banyak elemen sosial, budaya dan religi. Salah satu unsur yang kerap menimbulkan konflik adalah sistem kekeluargaan yang pada umumnya bersifat patrilineal. Sistem tradisional ini kini berbenturan dengan keadaan sosial yang berubah. Misalnya, bagaimana jika dalam sebuah keluarga tidak ada keturunan laki-laki serta bagaimana status hukum anak perempuan yang menikah dengan laki-laki nyentana dalam hukum perkawinan, hak waris dan hukum keluarga. Tinjauan mengenai fenomena tersebut mesti mendapat perhatian serius demi terpeliharanya keamanan dan kesejahteraan sosial keluarga, terutama di Bali.

Puji syukur kami panjatkan Kepada Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asungkerta nugrahanya, buku ajar untuk mata kuliah Sejarah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra), dapat kami selesaikan di tengah-tengah kesibukan penulis. Motivasi kami menyusun buku ini didasarkan oleh kurangnya buku-buku sumber untuk mata kuliah Sejarah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra). Bukubuku lama sudah memerlukan pembaruan, sementara buku baru tidak banyak yang membicarakan mengenai topik ini. Dalam penyusunan buku Sejarah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) ini tentunya kami menghadapi beberapa tandangan dan kendala, terutama ketersediaan sumber-sumber sejarah berupa prasasti yang memuat fakta dan tahun peristiwa tidak utuh, atau prasastinya aus/rusak karena alam serta kemungkinan ada prasasti yang belum ditemukan. Termasuk pula keterbatasan akses terhadap dokumen asli atau catatan asing yang diperlukan. Buku Sejarah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) ini disusun untuk mempermudah proses pembelajaran mahasiswa sejarah di semester 2. Buku ini diawali dengan pemaparan awal tentang Bali pada zaman prasejarah, Bali Kuno, Bali Pertengahan, Zaman Kebangkitan Nasional, serta Penataan Nusa Tenggara Pada Masa Kolonial. Masing-masing babak tersebut dianggap mewakili periode penting dalam perjalanan sejarah di Bali dan Nusa Tenggara. Mengingat kendala yang dihadapi, penulisan buku ajar ini masih jauh dari sempurna. Masukan yang membangun dan kritik dari pembaca tentunya sangat diharapkan dalam memperbaiki kualitas buku ini, dan tentunya menyempurnakan penulisan sejarah di Bali dan Nusa Tenggara. Atas segala masukannya penulis mengucapkan terima kasih.

Pariwisata merupakan industri yang terbukti mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat. Utamanya dalam hal pembukaan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan dan taraf hidup. Pariwisata juga terbukti mampu mengaktifkan dan mendongkrak sektor lain bagi pemasukan devisa negara yang diterima dari arus masuk para wisatawan. Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga mampu menghidupkan sektor lain, seperti industri kerajinan tangan, industri cinderamata, penginapan, dan transportasi. Singkatnya, pariwisata sebagai industri jasa berperan sangat penting dalam menetapkan kebijakan mengenai pembukaan kesempatan kerja pada masa yang akan datang. Karena alasan itu, sejak 1978 hingga kini, pemerintah terus mengembangkan sektor kepariwisataan yang secara legal-formal diperkuat oleh TAP MPR No IV/MPR/1978 yang menyatakan bahwa pariwisata perlu ditingkatkan dan diperluas untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan kerja, dan memperkenalkan kebudayaan. Namun, pembinaan dan pengembangan pariwisata dilakukan tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan keperibadian nasional.

Gelaran Almanak Senirupa Jogja 1999-2009 ini bukan sekadar ”Almanak”, melainkan ”Almanak +” lantaran menggabungkan banyak sekali model: Ensiklopedia, Kamus, Kronik, Who’s Who, Katalog, mau­pun Yellow Pages (Nama | Alamat). Ini adalah semacam ”buku pintar” seni rupa yang bisa dipegang oleh seluruh komponen yang berkepentingan dengan dunia seni rupa, terutama di Yogyakarta selama sepuluh tahun terakhir. Sebuah kota yang secara statistik, memiliki puluhan ribu seniman dengan aktivitas seni yang kaya. Karena itu kota ini kerap disebut sebagai produsen seni yang paling fantastik di Asia atau ”Makkah”nya seni rupa Asia. Buku ini diikat oleh empat kategori besar: nama (seniman), peristiwa (kronik), ruang (tempat/kawasan), dan komunitas (organisasi). Dari keempat ikatan itu lalu diturunkan menjadi tema-tema spesifik yang dirujuk dari perkembangan-perkembangan termu­takhir dunia seni rupa selama sepuluh tahun sebagaimana yang terpetakan dalam daftar isi buku ini.

On five great sacrifices which should be performed daily by Balinese Hindu; questions and answers.

Rites and ceremonies in Hindu Bali using saput poleng or a checkered black and white cloth.