Bertambah Bijak Setiap Hari - 5 Matahari
“Karya-karya Pak Budi enak dibaca, mudah dicerna dan banyak berisi. Banyak canda tapi penuh makna. Bahasanya puitis dan mudah dimengerti. Saya anjurkan siapa saja yang gandrung akan makna hidup, bacalah buku ini.” (Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden) “Buku Kebajikan ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan renyah, tetapi meng andung pesan-pesan yang ternyata dalam dan inspiratif. Memang benar seperti yang diungkapkan Penulis ‘Cerita ini hanyalah reka cipta seseorang, namun di balik itu ada pesan-pesan moral dari banyak keyakinan’. Begitu kita membacanya, tidak terasa begitu memikat untuk dilanjutkan sampai usai. Sebuah buku yang bersahaja, tetapi ternyata berbobot dan bernilai sehingga baik untuk dibaca oleh pria atau wanita muda, dewasa, maupun yang lanjut usia.” (Xs. Tjhie Tjay Ing, Ketua Dewan Rohaniwan MATAKIN) “Membaca buku ini, kita dihadirkan dalam cerita, kisah, dialog, dan percakapan yang menyajikan nasihat tanpa terasa dinasihati dan diajak melihat realita kehidupan dengan pelajaran ke arah hidup yang lebih baik serta bijaksana tanpa merasa digurui. Cerita, kisah, dialog dan percakapan dikemas dalam konteks masa kini dengan nuansa manajemen dan kemasyarakatan sehingga kita mudah bercermin diri dan ditantang untuk hidup lebih baik dan lebih bijaksana.” (Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung Jakarta) “Pak Budi mampu mengangkat peristiwa sehari-hari dalam bahasa penuh hikmat. Buku ini adalah buktinya. Dalam gaya dialog Guru Bijak dan muridnya, kalimat hikmat itu diteruskan kepada kita. Maka, buku ini patut dibaca dan perlu bagi mereka yang mendambakan Kearifan.” (Pdt. Dr. Andreas A. Yewangoe, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia) “Buku ini mengajak kita berpikir dan belajar dari alam, khususnya teladan orangorang bijak. Salah satu contoh dari matahari tersimpul ajaran bahwa pemimpin harus dapat memberikan penerangan kepada bawahan dan memberikan kekuatan. Bawah an harus diberi kesadaran akan tanggung jawabnya dan benar-benar menginsyafi tugasnya. Kalau kita perhatikan keadaan sehari-hari, matahari memancarkan sinar ke segala pelosok dunia dan menerangi seluruh alam semesta tanpa pandang tempat, rendah dan tinggi. Karena itu, pemimpin hendaknya memiliki sifat seperti matahari yang mampu memberikan seManga, Manhua & Manhwat dan kekuatan pada kehidupan yang penuh dinamika, sebagai sumber energi dan penerangan. Hal ini dikenal dengan Surya Brata dari salah satu Asta Brata.” (I Made Gde Erata, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat)"