T-Shirt Sebagai Media Perlawanan Terhadap Wacana Reklamasi Teluk Benoa, Bali
T-shirt telah diketahui memiliki kemampuan sebagai media penyampaian pesan. Salah satu nya adalah dipakainya T-shirt tersebut dalam gerakan perlawanan masyarakat Bali terhadap munculnya wacana reklamasi Teluk Benoa, dengan berbagai isu lingkungan, budaya, sosial dan ekonomi serta segala implikasi yang menyertainya. Berbagai perdebatan pun muncul baik formal yuridis, akademis, maupun informal, seperti aksi demonstrasi dan aksi-aksi seni-budaya. T-shirt muncul dalam beragam desain baik itu yang bertemakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa secara umum, maupun khusus dalam identitas kelompok pemakainya menyuarakan penolakan terhadap wacana reklamasi Teluk Benoa. Melalui ragam elemen visual dan desain yang bekerja dalam sistem penandaan menjadikan T-shirt sebagai suatu media menyampaikan pesan perlawanan dengan segala ideologi di dalamnya, baik secara individu maupun kelompok. Penelitian ini mengungkap bagaimana sistem penandaan tersebut hadir dan bekerja, implikasi apa saja yang muncul dari praktik penandaan dalam T-shirt tersebut, dari konsep hingga ideologi apa yang melatari sistem tanda yang dihadirkan, dan bagaimana pemaknaan tanda visual pada T-shirt tadi bekerja sebagai wujud perlawanan dari pemakainya. Bagaimana pula relasi kuasa bekerja di balik tindakan represif yang muncul dari akibat penggunaan T-shirt tadi, baik secara langsung maupun tidak, berkaitan dengan kuasa di balik wacana reklamasi Teluk Benoa tersebut, yang seharusnya dalam era kebebasan berekspresi dan berpendapat dijamin oleh negara, terlebih kaitannya dalam mengkritisi isu lingkungan hidup seperti wacana reklamasi Teluk Benoa di Bali.