Search

Held under the auspices of Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, The Promised Messiah and Mahdi (as). February 2, 1900 was the day of Eidul-Fitr. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as), the Promised Messiah and Mahdi, advised the members of the Jama’at to hold a meeting on that day and offer prayers for the success of the British government. In his address, he commented on the chapter An-Naas of the Holy Qur’an and reminded the audience of the duties they owed to the government, especially because of the goodness of the government which it had displayed in various ways. After the address, he told the gathering to pray for the victory of the British government in the battle that was being fought in Transvaal and then led a silent prayer for this purpose. Some amount was collected to be sent for the injured in this battle. This gathering of the Jama’at came to be known as the Prayer Meeting.

Fath-e-Islam (The Victory of Islam) is an Urdu treatise penned in 1890 by Hazrat Mirza Ghulam Ahmad(as), the Promised Messiah and Mahdi. It outlines the Divinely ordained strategy to combat the aggressive misinformation campaigns orchestrated by the Christian missionaries throughout the Muslim world. Accordingly, the Promised Messiah(as) implemented the following five branches: 1. Publishing books 2. Distributing leaflets 3. Hosting guests and visitors in search of truth 4. Replying to letters of inquiry 5. Establishing a community through bai‘at (initiation) Through these five initiatives, the Promised Messiah(as) was not only able to effectively defend Islam and the Holy Prophet Muhammad(sa) against the widespread slanders, but he also took the offensive by exposing the fundamental weaknesses of the Christian faith and its deviations from the true teachings of Jesus(as).

Buku ini mengemukakan bahwa di era digital, kualitas layanan pendidikan Islam perlu mengakomodasi perkembangan teknologi mutakhir. Fakta mengenai Artificial Intelligence (AI) yang terus dikembangkan kalangan industri media dan pelaku layanan publik modern harus menjadi perhatian serius kalangan pengelola pendidikan Islam. Generasi milenial yang berada pada fase digital native pun perlu dilayani dengan sistem manajemen digital. Oleh karena itu, para pengelola pendidikan perlu bersikap terbuka dalam melakukan inovasi manajemen dan akomodatif terhadap perkembangan teknologi digital. Pemanfaatan teknologi informasi dalam penerapan model manajemen sangat meningkatkan efektifitas layanan manajemen kepada pengguna layanan. Sistem layanan administrasi akademik di lembaga pendidikan Islam penting dilakukan berbasis teknologi digital karena trend masyarakat di era revolusi industri 4.0 merupakan digital society yang senantiasa menggantungkan aktivitas keseharian mereka dengan gadget dan fasilitas digital. Buku ini terdiri dari 15 bab, yaitu: Kerangka Konseptual Manajemen Pendidikan Islam di Era Digital; Konsep Dasar Pendidikan Islam (Arah Baru Pendidikan Islam di Era Digital); Kepemimpinan Pendidikan di Era Digital: Peluang dan Tantangan; Perencanaan Pendidikan Islam; Organisasi Pendidikan Islam; Pelaksanaan Pendidikan Islam; Pengawasan dan Evaluasi Pendidikan Islam; Kurikulum Pendidikan Islam; Manajemen Mutu Pendidikan Islam; Pemasaran Pendidikan Islam; Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam; Kewirausahaan Pendidikan Islam; Manajemen Keuangan Pendidikan Islam; Manajemen Peserta Didik di Era Digital; dan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Islam.

Tak ada satu pun manusia yang tidak pernah dihinggapi masalah. Masalah hidup laksana angin. Berembus kapan pun ia mau. Kadang bersemilir lembut, tapi tak jarang bertiup dengan kencang. Orang kuat bukan orang yang jiwanya selalu kokoh bak pohon besar yang selalu tegar. Terkadang kita butuh menjadi manusia lembut laksana rumput. Sekencang apa pun angin bertiup, rumput hanya bergoyang. Tak Ôkan pernah tumbang. God, I Need You memuat 101 inspirasi yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk mengatasi kesedihan jiwa. Buku dikemas dengan bahasa sederhana, padat hikmah, sarat makna, bertabur kisah, dan berlandaskan Al-QurÕan dan sunah. Sajian cerita inspiratif dan kisah-kisah reflektif menjadikan buku ini tak membosankan, bahkan sangat mengasyikkan.