Serat Centhini 12: Dua Sejoli Hidup Bahagia di Alam Kesempurnaan
Syekh Amongraga telah angraga suksma, tinggal di Pulau Besi bersama istrinya yang juga telah berbadan halus. Di pulau makmur itu mereka membagi-bagikan harta dan sedekah berupa emas, intan, juga permata, kepada siapa saja yang datang. Adalah seorang ulama bernama Datuk Ragarunting dari Pulau Rakit, Bengkulu, datang untuk menguji Syekh Amongraga, hendak meminta istrinya. Atas kehendak Hyang Agung, Syekh Amongraga dan Ni Selabrangta berhasil melalui cobaan ini. Datuk Ragarunting terkena akibat dari perbuatannya. Bertahun-tahun kemudian Syekh Amongraga meminta dua adik iparnya, Jayengresmi dan Jayengraga kembali ke Wanamarta. Mereka pun kembali ke Wanamarta bersama para istri, diikuti oleh sahabat-sahabat Ki Bayi Panurta. Dengan kembalinya kedua putra dan ketiga sahabatnya, Sakit Ki Bayi Panurta pun sembuh. Kerinduan Ki Bayi dan Ni Malarsih pun terobati. Pada akhirnya, Syekh Amongraga kembali bersatu dengan Ni Selabrangta atau Niken Tambangraras, hidup bahagia selamanya dan selalu bersama-sama. Bahkan di kehidupan setelahnya, suksma Amongraga dan Ni Selabrangta menitis ke dalam putra Sultan Agung dan putri Pangeran Pekik yang sudah ditakdirkan untuk berjodoh dan menurunkan para raja di tanah Jawa.