Search

"Who is God?" Actually, this question isn't quite right. Why do I say it's not right? Well, if you ask "Who is God?", you will receive numerous answers according to the many names of God people believe in. Or even dozens of supporting arguments from each sacred text they believe in. Generally, the content of these arguments about God who introduces Himself in each discussion is God's own admission (almost in several scriptures) repeatedly stating there, 'I am your God.' I will not debate about what name or title you use for God. That is your right. However, if you insist that the only correct name for God is the one from your tradition and all others are wrong, then a simple question for you: "Has God ever introduced Himself directly to you by stating His name?" Of course not, right? You know and believe in that name from your religious scripture. And, from the beginning, you were forced to believe in it. I apologize for using the term 'forced,' because you do not have the freedom to reject it. To reject means you depart from your religious belief. Whether you know it or not, understand it or not, feel it or not, that's a matter for later. What's important is the first rule: to have faith in the name of God believed in within the religious tradition you follow. Then you are merely guided to follow a list that explains about God. God’s attributes, what God likes and dislikes, other names for God, God's role, what will be given as rewards and punishments by God. All these things are ready for you to read. 'Ready for use' for all of you. Again, there is nothing wrong as long as you do not force others to believe what you believe. In this writing, I am merely providing my perspective. I do not ask you to agree with my writings. We can discuss and share perspectives, but not blame and force which one is most correct. When you declare arguments that state your view is the most correct, what happens is not sharing perspectives, but arguing fiercely. And when you are blinded by your belief in your 'most correct' argument, then any other perspective will seem wrong to you.

Bila anda tidak siap menjadi seorang penyihir, maka buku ini bukanlah untuk anda. Penyihir? Ya penyihir! Saya mempersiapkan anda yang membaca buku ini menjadi seorang penyihir, yaitu seorang yang dapat mengubah sesuatu! Seorang pesulap atau magician bukanlah penyihir. Seorang pelaku hypnosis panggung atau hypno stage yang dapat mempertunjukkan tontonan orang tertidur, orang lupa, badan kaku, dan lain-lain bukanlah penyihir. Seorang penyihir adalah seseorang yang dapat mengubah kondisi kehidupan! Mengubah kehidupan dari yang tidak berdaya menjadi kehidupan yang berdaya. Dari kehidupan yang terpuruk menjadi kehidupan yang bangkit. Dari kehidupan yang lemah menjadi kehidupan yang kuat. Dari kehidupan yang penuh kebencian menjadi kehidupan yang penuh cinta. Tentu saja, sebelum anda dapat mengubah kehidupan orang lain, terlebih dahulu anda harus dapat mengubah kehidupan anda sendiri. Buku ini adalah buku manual atau manual book of life untuk para penyihir kehidupan. Karena buku ini adalah buku manual maka saya akan menulis dari awal, hal apa saja yang membentuk kehidupan. Karena dengan memahami hal-hal yang membentuk kehidupan maka anda baru akan dapat mengubah kehidupan itu sendiri. Seorang penyihir paham ‘kode etik’ kehidupan ini sehingga ia sadar betul bahwa “ada hal yang seharusnya lambat dan tidak dapat dipercepat, dan ada hal yang cepat dan tidak bisa diperlambat” Atau bahasa lainnya adalah, “anda tidak dapat mempercepat apa yang seharusnya lambat dan anda tidak dapat memperlambat apa yang seharusnya cepat” Lalu bagaimana seorang penyihir dapat mengubah kehidupannya apabila ada kode etik tersebut? Ya, jelas harus dimulai secara holistik atau keseluruhan dari segala aspek kehidupan yang dijalaninya. Artinya, mengubah kehidupan tidak dapat hanya dilihat dan diubah dari salah satu sisi. Kehidupan memiliki banyak sisi, dan setiap sisi membawa dampak sendiri dimana di dalam masing-masing sisi tersebut mengandung hukum aksi-reaksi yang mempengaruhi kehidupan secara utuh. Seorang penyihir akan menyertai kehidupan itu sendiri. Menyertai kehidupan itu sendiri. Melihat kehidupan dari beberapa sisi adalah menyertainya. Apabila anda tidak dapat menyertai kehidupan, berjalan bersama dengannya, maka anda tidak menyertai kehidupan dan otomatis tidak akan dapat melihat sisi sisi yang ada pada kehidupan tersebut. Sama dengan ketika anda ingin melihat sisi-sisi kehidupan seseorang, maka anda harus menyertainya. Bukan hanya menyertainya dalam beberapa saat, namun tiap saat sehingga sisi-sisi lain dari kehidupannya akan terlihat dari hal biasanya yang tidak terlihat. DAFTAR ISI 1. Prolog 2. Merlin & Resi 3. Dualitas 4. Dualias dan Kalacakra 5. Berputar bersama kalacakra 6. The Law of Vibration (Hukum Vibrasi) 7. The Law of Cause and Effect (Hukum Sebab Akibat) 8. The Law of Action (Hukum Tindakan) 9. The Law of Correspondence (Hukum Kesesuaian) 10. The Law of Attraction (Hukum Ketertarikan) 11. The Law of Faith (Hukum Keyakinan) 12. The Law of Expectation (Hukum Pengharapan) 13.The Law of Forgiveness (Hukum memaafkan) 14. The Law of Allowing/ the Path of Least Resist (Hukum Menerima segala sesuatu dengan Ikhlas) 15. Moksa 16. Awal memahami permainan semesta 17. Kemelekatan 18. Hidup Mukti bukan memuaskan keinginan 19. Bangun ambisi atau harapan 20. Sebuah sistem canggih kehidupan dan cara membongkarnya 21. Unconscious competence 22. Magnetisme seorang Wizard 23. Lima magic rules seorang Wizard 24. Master key (Bab penting dalam buku ini) 25. Menjadi seorang Wizard sejati 26. Penutup

· Berapa jumlahnya orang yang sakit dan berdoa lalu sembuh? · Berapa jumlahnya orang yang sakit dan tidak berdoa namun sembuh? · Berapa jumlahnya orang yang sakit namun Atheist dan sembuh? · Berapa jumlahnya orang yang sakit namun atheist lalu mati? · Berapa jumlahnya orang yang sakit dan sudah berdoa namun mati? · Berapa jumlahnya orang yang sakit dan tidak beroda dan mati? Siapa yang dapat memastikan bahwa apabila anda sakit maka anda harus berdoa untuk sembuh? Siapa yang dapat memastikan bahwa apabila seseorang ingin hidupnya berubah maka ia harus berdoa untuk berubah? Tentu saja semua hal di atas hanyalah upaya. Hasilnya? Tidak ada satupun orang yang tahu! Ada orang yang malas dan sukses, Ada orang yang rajin dan menderita, Namun, Ada orang yang malas dan menderita, Ada orang yang rajin dan sukses. Apa yang dapat kita sadari dari semua hal di atas? Adakah hukum pasti di dalam kehidupan? Adakah cara pasti untuk mengubah hidup? Kita tentu juga melihat bahwa banyak sekali orang yang mengemukakan teori dan konsep-konsepnya tentang perubahan hidup. Dulu dikatakan bahwa “kita adalah apa yang kita pikirkan.” Sehingga apapun yang terjadi di dalam kehidupan tergantung dari sesering apa kita memikirkannya. Kemudian dikatakan lagi bahwa “kita adalah apa yang kita rasakan.” Sehingga apapun yang terjadi di dalam kehidupan tergantung perasaan terdalam kita dan sesering apa yang kita merasakan sesuatu. Lalu ada yang mengatakan harus menggabungkan dua-duanya, yaitu memikirkan dan merasakannya. Mana yang pasti? Semua teori dan konsep mengatakan bahwa dirinya yang pasti, dirinya yang valid. Berapa banyak jumlah statistik keberhasilan setiap teori? Bukankah tidak ada yang pernah menghitungnya dan semua hanya berdasar asumsi? Tidak ada larangan apabila anda meyakini salah satu teori bagaimana hidup itu. Pelajari, terapkan dan jangan putus apa menerapkannya. Namun apabila suatu hari nanti anda menyadari bahwa kehidupan ini merupakan Unexpected Journey, silahkan buka buku ini ……

Bima yang kecewa karena ditinggal menikah pacarnya, Arimbi, lari dari Yogya dan bekerja di Jakarta. Namun pada suatu titik ia harus kembali ke Yogya dan menerima kenyataan bahwa Arimbi sudah tidak bersamanya. Penulis novel ini adalah Agung Webe yang juga menulis novel best seller Diary Pramugari. Tentu, ramuan kalimat dan cerita di novel Dewa Ruci menjadi sebuah pengalaman menelusuri dimensi-dimensi kehidupan yang ada. Pembaca tidak hanya disuguhi jejer lakon Dewa Ruci sebagaimana wayang apa adanya, namun pembaca juga diajak bertamasya ke dunia quantum, cerita fiksi modern, kesaktian, perjalanan cinta dan rahasia alam semesta. Sebagai sebuah ilmu yang dianggap ‘wingit’ maka lakon Dewa Ruci menjadi sebuah cerita yang sangat diminati oleh para pejalan jiwa di setiap jaman. Kandungan inti dalam cerita Dewa Ruci yang berupa pembabaran tentang ‘Sangkan Paraning Dumadi’ atau Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, menjadi sulit diterjemahkan karena terselip di antara bahasa simbol pewayangan. Novel ini bukan hanya merupakan transliterasi dari kidung kakawin Dewa Ruci yang ditulis oleh pujangga Surakarta ke dalam bahasa modern, namun juga merupakan sebuah konversi yang cantik dari lakon wayang menjadi kisah cinta anak muda dan perjalanan batinnya untuk menemukan cinta itu sendiri. Penulis juga berhasil melakukan akulturasi budaya yang sangat indah dalam buku ini, yaitu antara budaya masa lalu, budaya masa kini dan budaya masa depan. Pembaca tidak hanya disuguhi jejer lakon Dewa Ruci sebagaimana wayang apa adanya, namun pembaca juga diajak bertamasya ke dunia quantum, cerita fiksi modern, kesaktian, perjalanan cinta dan rahasia alam semesta. Akhirnya tentu saja, buku ini dapat menjadi sebuah Novel kontemporer yang berani mengangkat tema rahasia dan disembunyikan dari ‘Sangkan Paraning Dumadi’, menjadi rangkaian kalimat-kalimat yang mudah untuk diselami dalam dunia modern ini.

Kumpulan Tulisan Sastra

Tinjauan buku dari karya Gregg Braden Buku “Secrest of the lost mode of prayer” yang ditulis oleh Gregg Braden ini aslinya berjumlah 149 halaman dan terbagi dalam lima chapter yang masing-masing chapter dinamakan secret. Jadi karena ada lima chapter, maka ada lima rahasia yang dibeberkan dalam buku tersebut. Chapter tersebut adalah, Chapter one The first secret: Our lost mode or prayer Chapter two The second secret: Hurt is the teacher, wisdom is the lesson Chapter three The third secret: Blessing is the release Chapter four The fourth secret: Beauty is the transformer Chapter five The fifth secret: Creating your own prayer

Novel ini khusus Dewasa! Artinya siapapun juga yang membaca novel ini akan menjadi dewasa. Dewasa dalam berpikir tentang perubahan, tentang mimpi, tentang keyakinan, tentang hidup, tentang pikiran, dan tentang dari mana ia harus mulai melangkah untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Apabila ada nama tokoh, tempat, dan istilah yang kebetulan sama, hal tersebut adalah tanpa sengaja karena novel ini merupakan novel fiksi pemberdayaan diri. Selamat membaca! DAFTAR ISI 1. Prolog 2. Flas Back 3. Pulang Cirebon 4. Penumpang Misterius 5. Tangis 6. Nita, Hypnosis, Klenik 7. Bunuh diri 8. Sms dari pak Semar 9. Koleksi buku Nita 10.Nita dalam masalah! 11.Hanya kami bertiga 12.Rahasia Pelacur 13.Panggilan Kencan 14.Malamku yang Sepi 15.Ubud, Bali 16.Hariku bersama pak Darma 17.Rileks 18.Kereta Cirebon 19.Meinggalnya pak Darma 20.Aku dituduh sebagai pembunuh 21.Keyakinan modal perubahan 22.Langkah awal seorang Gita 23.Kecurigaan awal 24.Maafkan aku 25.Penyusuran awal 26.Cerita wayan 27.Permainan dimulai 28.Pagi yang indah 29.Yogya 30.Rumah pak Semar 31.Sebuah jawaban 32.Hidup dengan mimpi 33.Biografi

Ada banyak cerita di sekitar kita, untuk itu sebuah lagu yang memuat tema ‘Dunia Panggung Sandiwara’ sangat cocok menggambarkan situasi kehidupan yang memang seperti panggung. Tokoh yang bernama Dulkemut hanyalah fiktif belaka. Ia mungkin bisa anda, saya, atau siapapun juga yang kebetulan menyandang peran yang sama. Apabila ada cerita peristiwa yang sama dengan cerita hidup anda, maka hal tersebut hanyalah kebetulan semata. Dulkemut kadang sok bijak, sok tahu, sok pintar, sok sakti, sok menguasai, sok banyak ilmu dan kadang juga sok menjadi guru. Tingkahnya yang sok-sokan itu membuat yang menyaksikan gerah, geram, marah, gregetan atau malah tertawa terpingkal-pingkal. Yang jelas Dulkemut dapat menjadi cermin kita semua. Dan kadang kalau kita bercermin, ada yang senang karena disodori keadaan yang jujur diri kita, namun ada yang marah karena apa yang ia bayangkan tidak sama dengan yang ada di cermin depannya. Ijinkan Dulkemut menyapa anda semua melalui buku ini. Biarkan dia bercerita apa adanya dengan gaya bahasanya yang kadang vulgar dan kadang penuh dengan metafora. Itulah Dulkemut. Mungkin ada yang bertanya, siapa Dulkemut yang sebenarnya? Apakah dia hanyalah orang yang sok-sokan, orang yang bodoh atau dia sebenarnya seorang Nabi seperti Khidir yang menyamar? Mari kita biarkan Dulkemut menjadi dirinya sendiri dan kita nikmati setiap lembar cerita akan ulahnya

Wulang Reh tidak hanya menyajikan ilmu pengetahuan semata namun mengajarkan ilmu laku menjadi pemimpin yang berjiwa mulia. Masing masing pupuh berisi tuntunan dengan macam-macam isi. Ada yang memberi contoh, melarang, menasehati, dan gambaran dalam bentuk cerita. Wulang Reh adalah salah satu peninggalan Pujangga Nusantara yang memiliki nilai-nilai yang luhur. Masih banyak serat-serat lainnya yang berisi ajaran mulia juga yang belum tersajikan dengan bahasa sederhana, yang lebih membumi sesuai dengan perkembangan. Tentunya dengan menggali budaya sendiri, kita akan mengetahui bahwa Nusantara ini kaya akan ajaran-ajaran adiluhung yang lebih sesuai dengan budaya khas Nusantara. Dalam hal ini Pak Agung telah memberi contoh pada kita dengan menggali makna ajaran dari Serat Wulang Reh. Dengan menggali serat Wulang Reh yang merupakan salah satu kekayaan Nusantara yang ditulis seorang Pujangga besar yang memiliki harapan besar kepada kita semua untuk mengenali diri sendiri sebagai pemimpin sejati. Pemimpin yang bisa memimpin dirinya (hamemayu rahahuning dhiri), kemudian bisa memimpin keluarga dan lingkunganya (hamemayu rahayuning sasama), yang selanjutnya mampu menjadi pemimpin yang mewujudkan keadilan dalam kehidupan bernegara (hamemayu rahayuning bawana). Sesungguhnya dari uraian Wulang Reh sudah kelihatan kita akan mulai dari mana untuk membawa Indonesia sebagai mercusuar dunia? Iya kita akan mulai saat ini dari diri kita sendiri. Berani merubah diri sendiri adalah langkah paling dasar yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Jangan harap bisa merubah orang lain, apalagi merubah lingkungan bila kita tidak berani mengubah diri kita terlebih dahulu. Dengan berani merubah diri sendiri, kita akan selaras dengan suara hati, karena hanya lewat keselarasan suara hati kita akan mendapatkan petunjuk kebenaran.