MODIFIKASI PERILAKU TEKNIK DAN PENERAPAN MENJADI PRIBADI IDEAL DI ERA POST MODERN
Di era post modern saat ini, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghapus tiga dosa besar pendidikan serta mewujudkan profi pelajar Pancasila. Tiga dosa besar pendidikan meliputi Perundungan, Kekerasan seksual dan Intoleransi. Seluruh civitas akademik berperan untuk mencegah dan mengatasi meningkatnya kasus tiga dosa besar pendidikan. Namun, kenyataannya kasus ini semakin meningkat dari tingkat satuan dasar sampai ke perguruan tinggi. Sejalan dengan cita-cita mengatasi dosa pendidikan ini, lahir pengharapan agar peserta didik memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Adapun dimensi karakter profil pelajar Pancasila meliputi 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Modifikasi perilaku, teknik dan penerapan di era post modern merupakan upaya guru BK mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Guru BK tidak dapat bekerja sendiri sehingga diperlukan adanya kolaborasi seluruh civitas akademik untuk modifikasi tingkah laku menjadi pribadi Pancasila. Era postmodern sebagai peralihan kehidupan era modern menjadi lebih modern yang dipengaruhi perkembangan teknologi, artifial intelegence (AI), dan jelas berdampak pada adaptasi individu. Sehingga, modifikasi perilaku menuntun individu untuk dapat mencapai penyesuaian diri positif (well adjustment), memupuk sikap toleransi dalam keberagaman, tidak melakukan perundungan serta terhindar dari kekerasan seksual baik sebagai pelaku maupun korban. Dengan begitu, profil pelajar Pancasila bukan hanya sekedar angan, melainkan mimpi yang terwujud.