Search

Penulis : Tara Lee Hal : 132 ISBN : 978-602-6319-89-0 Sinopsis : Bukan hal yang aneh kan kalau Mari membenci hari Senin? Rasanya hampir semua orang juga membencinya. Ya memang bukan sepenuhnya salah hari Senin, kalau setiap awal minggu nasib Mari selalu jelek, buruk malah, hanya saja, boleh dong Mari berharap kalau hari Seninnya lebih baik dari hari-hari Senin sebelumnya. Apalagi ada si anak Judo tuh. Tidak jauh beda dengan Hugo yang selalu mengagungkan Coffee Float untuk menemani hari-harinya, baik unuk bekerja atau pun bersantai. Kok yang nemenin bukan cewek? Nah si Hugo ini jomblo loh, mau daftar? Boleh, kebetulan Mrs. Blaire sang ibu sedang gencar-gencarnya mencarikan Hugo ini jodoh! Lain lagi kisah Angela yang keras kepala, gadis ini selalu berpikir bahwa impian adalah segalanya. Tidak ada yang lebih penting dalam hidup ini selain mencapai target karir yang diinginkan. Bahkan cinta pun harus dikorbankan kalau itu menghambat jalannya meraih sukses. Namun definisi sukses itu sebenarnya apa? Selain tiga cerita di atas masih ada sembilan cerita lain yang tidak kala manis untuk disimak, penasaran? Harus! Karena lights up in the sky bukan berarti bintang di malam hari. Bingung? Saya juga ^_^

Setiap orang mungkin menyimpan sebuah rahasia... Marie Bustmante tidak memercayai atau mencintai orang sembarang. Tumbuh di tengah ayah tukang selingkuh dan ibu yang terlalu protektif, Marie pun tumbuh menjadi pribadi yang penuh keraguan. Lalu bagaimana mungkin hanya dalam tiga bulan dia malah jatuh cinta dengan bodyguard sahabatnya? Ini seperti bukan dirinya. Tetapi Elliot Tanner adalah bodyguard yang kuat, keren dan dapat dipercaya. Jujur. Setidaknya dia terlihat seperti itu. Tentu saja selebihnya masih menjadi misteri. Menjaga privasi kliennya adalah kewajiban Elliot. Tapi itu bukan berarti dia harus menyembunyikan semuanya dari Marie. Atau memang harus?

Lahir dari keluarga komunitas penyintas di pegunungan Idaho, Tara Westover berusia tujuh belas tahun saat pertama kali menginjakkan kakinya di ruang kelas. Keluarganya sangat terisolasi dari masyarakat kebanyakan sehingga tidak ada yang memastikan apakah anak-anak mereka mendapatkan pendidikan, dan tidak ada yang turun tangan ketika salah seorang kakak laki-laki Tara melakukan kekerasan. Ketika seorang kakak laki-lakinya yang lain masuk perguruan tinggi, Tara memutuskan untuk mencoba kehidupan baru. Pencariannya akan pengetahuan mengubahnya, membawanya melintasi lautan dan benua, ke Harvard University dan University of Cambridge. Baru setelah itu dia bertanya-tanya apakah dia telah bepergian terlalu jauh, apakah masih ada jalan pulang. ÒKisah yang luar biasa, dan benar-benar menginspirasi. Bahkan lebih bagus daripada yang Anda dengar. Ó ÑBill Gates ÒMenyentuh hati... bukti indah akan kekuatan pendidikan untuk membuka mata dan mengubah kehidupan.Ó ÑAmy Chua, The New York Times Book Review ÒWestover membawa pembaca jauh ke dunianya, ke lingkungan yang biasanya tersembunyi dari orang luar. Ó ÑThe Economist