Panduan Praktis Membaca Kitab Kuning Navasi (Nahwu Inovasi): Teori & Praktek
Kehadiran buku merupakan jawaban dari sebuah keprihatinan penulis, dimana santri-santri Diniyah (utamanya santri Diniyah yang di kampung) menganggap bahwa Ilmu Nahwu adalah ilmu yang sangat sulit dan dianggap terlalu membebani pikirannya, sehingga banyak terjadi ketika Diniyah mengajarkan ilmu Nahwu maka santrinya lama kelamaan akan keluar dengan sendirinya (tidak mau mengaji karena merasa kesulitan) terutama santri yang sekolah formalnya ada dikelas VI. Belum lagi SDM ustadzustadzah juga sangat minim jika dihadapkan dengan materi nahwu. Padahal Ilmu Nahwu adalah salah satu kunci untuk bisa memahami bahasa Arab. Berangkat dari kenyataan di atas akhirnya penulis berpikir untuk menulis sebuah buku tentang Nahwu yang bisa diterima oleh kalangan santri-santri (utamanya santri Diniyah yang di kampung) dengan bahasa yang sederhana, menyenangkan dan aplikatif, sehingga santri-santri tidak merasa terbebani pikirannya dengan adanya materi Nahwu sekaligus dapat membantu para ustadz/ustadzah untuk menambah wawasan dibidang ilmu Nahwu sehingga kebutuhan pengajar Ilmu Nahwu dapat teratasi (sistem belajar dan mengajar). Buku ini dinukil dari beberapa kitab klasik yang sudah tidak asing lagi bagi kalangan pondok pesantren, yaitu Nadham Alfiyah, ‘Imrithi dan Milhatul I’rab yang diterjemahkan dengan bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh peserta didik. Sistem penyampaian materi menggunakan sistem tuntas, sehingga materinya berkesinambungan dan tidak ada pengulangan pembahasan. Setiap tema pembahasan diikuti dengan praktek, sehingga santri tidak hanya faham secara teori tapi dapat mempraktekkan secara langsung. Agar proses belajar mengajar dalam buku ini dapat menuai hasil yang maksimal sesuai harapan, maka sebaiknya sebelum diajarkan ustadz/ustdazah pengampu materi ini mengikuti pelatihan agar cara mengajar, tahapan-tahapan pembelajaran dan evaluasinya dapat terukur sesuai dengan harapan penulis. Buku ini disediakan bagi santri pemula ( anak kelas 4 SD/MI atau Pasca TPQ) sebelum lebih lanjut mendalami Ilmu Nahwu secara detail. Hasil yang ingin dicapai dari buku ini peserta didik dapat membaca kitab kuning yang sudah dimaknai ala pesantren seperti Kitab Makna Pesantren ala Petok Kediri, dengan i’rab yang benar. Buku ini sengaja disusun dengan 4 jilid, agar terasa suasana baru ketika santri naik dari jilid 1 ke jilid 2 dan seterusnya, sehingga dengan ini santri tidak merasa bosan dengan adanya pergantian jilid. Disamping juga dapat memotivasi santri untuk berlomba agar lebih cepat dalam menempuh kenaikan jilid. Jilid I membahas tentang Isim baik yang Mu’rab maupun yang Mabni secara tuntas. Jilid 2 membahas tentang Fi’il dengan segala bentuknya secara tuntas. Jilid 3 membahas tentang Marfu’atil asma’. Jilid 4 membahas tentang Manshubatil Asma’. Selain itu, buku ini Insyaallah juga dilengkapi dengan 2 jilid buku Sharaf sebagai pelengkap pembahasan yang sangat berkaitan dengan ilmu Nahwu. Penerbit Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia