Berharap Langit Mendengar

Gadis itu akhirnya bisa bernapas lega melihat adiknya tertidur tenang. Jejak air mata masih terlihat di pipinya dan hidungnya juga sedikit memerah. Tadi, sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Ammar tidak mau berhenti menangis. Itu terjadi karena gadis itu melupakan janjinya untuk membawakan Ammar roti. Tidak tahu sejak kapan Ammar menjadi penyuka roti. Atau mungkin ini terjadi akibat mereka mengalami krisis pangan, dan rotilah satu-satunya makanan yang bisa mereka makan, tetapi yang pasti setiap kali gadis itu bertanya, “Ammar mau makan apa?” pasti jawaban anak itu, “Ammar mau roti, Kak Hafsha.” Apa pun jenis rotinya, Ammar pasti suka.