Rasulullah saw. berkata,
"...Ingatlah kematian, demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banya menangis." (Sahih Muslim)
Jalan kematian menjadi salah satu penentu apakah kita akan hidup bahagia sengsara di akhirat. Menjelang kematian, syaitan akan datang menggoda supaya kita mati dalam keadaan durhaka kepada Allah. Jika kita mati dalam keadaan durhaka kepada Allah, maka sudah dapat dipastikan kita tidak akan dapat menjawab pertanyaan, "Man Rabbuka (siapa Tuhanmu)?"
Bagi manusia yang durhaka, kematiannya akan sangat menyakitkan. Ia akan tersiksa oleh sakratul maut yang dijalaninya. Setelah itu siksaan kubur yang mengerikan akan diperolehnya. Lebih celaka lagi, ia akan mendapatkan siksa neraka yang sangat pedih.
Rasulullah saw. selalu mengingatkan supaya kita selalu ingat mati agar kita dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnulkhatimah. Walaupun sepanjang hidup kita diisi oleh berbagai amal kebaikan, hal itu akan hangus dan sia-sia jika menjelang kematian, kita justru tergoda syaitan dan meninggal dalam keadaan kafir. Lalu bagaimanakah supaya kita selalu ingat mati dan mendapatkan kematian yang husnulkhatimah?
Buku ini berisi:
Sakitnya Saat Sakratulmaut
Godaan-godaan Iblis Saat Sakratulmaut
Keadaan Sekaratnya Orang-orang Zalim
Keadaan Sekaratnya Orang-orang Bertakwa
Kehidupan Alam kubur atau Alam Barzakh
Kehidupan di Akhirat
Husnulkhatimah
Dan lain-lain
Insya Allah, dengan membaca buku ini, kita akan selalu ingat dan waspada terhadap kehidupan kita supaya dapat meraih husnulkhatimah pada kematian kita.
Buku persembahan penerbit MediaPressindoGroup