Kalau boleh dimisalkan Al-Qur’an yang ada di tangan umat Islam ibarat sebuah Taman Asri nan indah menawan, yang setiap sudut dan bagiannya mengundang pesona bagi orang yang memang mengamatinya. apalagi jika penjaga dan pemandunya adalah orang yang benar-benar handal dan relatif lebih tahu Seluk-beluknya. sehingga siapapun yang sudah masuk kesana, seakan tak ingin keluar lagi, karena disamping terpesona oleh keindahan nya, dia juga mendapat penjelasan dari sang pemandu yang mahir.
kita adalah para pengunjung Taman Al-Qura’n yang hendak masuk ke dalamnya untuk menikmati lekuk liku pesona dan keindahannya dari pintu gerbang Al-Fatihah hingga keujung An-Nas. Disana kita mendapat uraian dari pemandu yang bobot keilmuan Dan profesionalitasnya tak perlu disangsikan lagi dialah Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
Diawali uraian tentang Al-Fatihah, kita diajak menelusuri berbagai hakikat mengenai asma Allah, kehidupan dunia dan akhirat, Ubudiyah, kebenaran dan kebatilan, tauhid, Hidayah dan segala aspek kehidupan orang Mukmin maupun kafir. Bahkan tidak jarang disertai pula uraian tentang detail-detailnya dari sisi linguistik.
Yang pasti, disini pembaca dibawa oleh Imam Ibnu qayyim untuk menapaki jalan yang terus menanjak, hingga sampai ke titik kulminasi, yang tercermin dalam uraian surat Al-Falaq dan An-Nas. Di bagian inilah pembaca dapat merasakan sebuah keteduhan, kenikmatan dan kesenangan yang sulit dilukiskan, sehingga segala kepenatan menjadi sirna terobati oleh kepuasan hati bersifat internal dan rahmat serta Asyifaa’ yang bersifat eksternal yang datangnya dari Allah.
Karena itu, Anda belum terpuaskan jika tidak membaca buku ini hingga ke huruf terakhir yang terkandung di dalamnya.