Umur adalah modal utama manusia dalam hidup ini. Dalam tataran agama, perhitungan amal juga didasarkan atas umur yang diberikan kepada kita. Manusia yang tidak dicipta dan tidak diberi umur oleh Allah kelak di akhirat tidak akan dihitung amalnya, sebagaimana seorang bayi yang lahir secara prematur dan belum ditiupkan ruh kepadanya.
Orang yang akalnya belum sempurna —sehingga tidak mampu dibebani dengan berbagai konsekuensi spiritual agama— dianggap seperti orang yang tidak ada wujudnya di dunia, karena perbuatannya ketika itu tidak diperhitungkan di akhirat. Hanya orang-orang yang diberi kesempatan untuk hidup dan telah melewati batas umur taklif yang perbuatannya diperhitungkan (dihisab).
Buku ini menjelaskan bagaimana cara memanfaatkan umur yang dianugerahkan Allah swt kepada kita, agar penuh pahala dan berkah, melalui amalan-amalan sederhana dan mudah yang didasarkan pada nash-nash Al-Quffan dan hadits yang shahih.