“Tasawuf bagaikan pohon besar yang berdiri di tengah-tengah padang rumput. Tidak ada seorang pun yang menyaksikan tumbuhnya dan tidak ada seorang pun yang mengetahui permulaannya, namun sekarang pohon besar itu berbicara mengenai dirinya sendiri, kepada asal-usul yang telah dilupakannya, dan telah dianggap benar.” Demikian ungkap Cyprian Rice, O.P. dalam The Persian Sufis.
Tasawuf bukanlah teoretis, melainkan praktis, yang mengajarkan sebuah jalan hidup, untuk dipatuhi oleh semua orang yang ingin memenangkan pengalaman langsung dengan Tuhan. Tujuan utama dari tasawuf adalah untuk mengajarkan umat Islam bahwa mereka adalah hamba Allah, dan mereka harus sepenuhnya taat dan tunduk kepada-Nya. Inilah tugas dan misi Nabi saw. yang diutus. Ketika seorang mukmin menjadi benar dalam imannya, maka ia memperoleh kedekatan dengan Allah, dan ia menjadi dicintai Allah.
Buku ini menjelaskan tentang konsepsi tasawuf dan tarekat yang sebenarnya, juga dibahas tentang perkembangan dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya berdasarkan waktu perkembangan dan penyebarannya. Uraiannya tidak hanya membicarakan tentang perkembangannya, juga dibahas tentang tokoh, pembawa ajaran, pemikiran dan ajarannya, serta beberapa kasus kontroversial yang menjadi legenda dan sekaligus menyejarah. Buku ini layak untuk dibaca semua kalangan, baik akademisi maupun pengamal sebuah tarekat.
Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
#Kencana