Balagah mengkaji bagaimana menggunakan bahasa secara efektif, sehingga pembicaraan mutakallim (pihak pertama) mudah dipahami oleh mukhātab (pihak kedua), tidak menimbulkan salah paham, tidak menyinggung perasaan, melainkan terasa santun, menarik, bahkan dapat menimbulkan rasa keindahan, sehingga kalam
(ujaran atau pembicaraan) tersebut memperoleh respon positif berupa perkataan atau perbuatan dari pihak mukhātab, sesuai dengan yang dikehendaki oleh mutakallim