Ilmu hadits memiliki peran seperti ilmu nahwu. Keduanya merupakan ilmu alat yang perlu diterapkan. Salah satu penerapan ilmu hadits yaitu dengan takhrij hadits. Yang dimaksud dengan takhrij yaitu menisbahkan hadits kepada referensi induk hadits serta memberi hukum atas hadits.
Buku ini merupakan upaya untuk menghidupkan dan mendekatkan ilmu hadits kepada masyarakat umum. Buku ini berisi kajian takhrij hadits-hadits palsu atau lemah yang banyak beredar di masyarakat sesuai kaidah-kaidah ahli hadits.
Hadits-hadits populer seputar shalat, puasa, sirah, dan keutamaan amalan dibahas dalam buku ini secara mendalam. Banyak dari hadits-hadits tersebut yang lemah bahkan palsu. Tidak semua hadits yang lemah bisa diamalkan dalam fadha'il a'mal yaitu apabila hadits itu sangat lemah "dha'if jiddan" atau tidak memenuhi syarat ahli hadits lainnya. Dengan merujuk kepada kaidah jarh wa ta'dil, 'ilal al-hadits dan jam'u thuruq al-hadits hadits diberi hukum shahih, hasan, dha'if (lemah) atau maudhu' (palsu).