MODEL KEUNGGULAN BERSAING DESTINASI PARIWISATA INDONESIA

By Dr. apt. Henky Lesmana, M.M., Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc., Dr. rer.pol. Christiana Yosevina Ratna Tercia, Dr. Handyanto Widjojo, M.M.

MODEL KEUNGGULAN BERSAING DESTINASI PARIWISATA INDONESIA
Available for 8.06 USD

Buku ini merupakan ringkasan sederhana dari disertasi yang berjudul "Model Keunggulan Kompetitif Destinasi Pariwisata Indonesia" yang dibuat untuk mendapatkan gelar Doktor dalam bidang Manajemen dan Kewirausahaan di Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta. Buku ini merupakan perwujudan cita-cita penulis yang gemas melihat potensi dari ratusan bahkan mungkin ribuan destinasi pariwisata Indonesia yang hanya mampu mendatangkan sekitar enam belas juta wisatawan mancanegara, bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Vietnam, serta negara-negara Asia lainnya, yang mampu menarik kedatangan jumlah wisatawan mancanegara jauh lebih tinggi dan meraup devisa yang lebih banyak.

Pencarian penulis untuk 'menemukan' jawaban tersebut bermula dari hasil bacaan beliau terhadap Laporan Perekonomian Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada awal tahun 2020 yang lalu, di mana disebutkan bahwa sektor Pariwisata telah menjadi penyumbang devisa kedua terbesar bagi Indonesia dan peringkat daya saing pariwisata Indonesia telah meningkat tajam selama 10 tahun terakhir ini. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sektor pariwisata diharapkan akan menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Hal ini diwujudkan dalam Renstra Kemenparekraf/Baparekraf 2020-2024 yang bertekad untuk meningkatkan daya saing destinasi dan industri pariwisata nasional sebagai Sasaran Strategis no.4, sebagai bagian untuk meningkatkan kualitas dan jumlah wisatawan sebagai Sasaran Strategis no.3, untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi kreatif nasional sebagai Sasaran Strategis no.2 dalam rangka meningkatkan kontribusi pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap ketahanan ekonomi sebagai sasaran utamanya.

Disebutkan dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2019 dan Renstra Kemenparekraf/Baparekraf 2020-2024, bahwa indikator daya saing sektor pariwisata Indonesia diukur dengan menggunakan model daya saing yang dikeluarkan oleh T TCI (Travel and Tourism Competitiveness Index), di mana menurut catatan dari banyak peneliti Tourism Destination Competitiveness (TDC) memiliki banyak kelemahan dan banyak mengandung indikator-indikator yang hanya sesuai untuk negara yang sudah maju dan well-developeddalam hal infrastruktur, serta kurang cocok bila diterapkan di negara berkembang, seperti Indonesia

Fenomena ini kemudian menjadi topik penelitian yang dikembangkan oleh peneliti untuk merumuskan sebuah Model Keunggulan Kompetitif Destinasi Pariwisata yang sesuai dengan kondisi geografis, demografis, dan sosio ekonomis Indonesia yang unik yang penulis sebut sebagai Model ITDCA atau Indonesian Tourism Destination Competitive Advantage Model. Model ini diharapkan akan menjadi sebuah template umum bagi para pengelola destinasi dan pemangku kepentingan dalam memonitor keunggulan bersaing destinasi secara reguler dan memperkayanya dengan indikator-indikator kearifan lokal destinasi (local wisdom - pemangku kepentingan di Bali menyebutnya sebagai local genius) yang terbukti menjadi salah satu penyumbang keunggulan kompetitif destinasi dalam karya ilmiah ini.


Book Details

Buy Now (8.06 USD)