Bersama Meniti Buih: Sebuah Autobiografi, yang ditulis oleh Rusjdi Ali Muhammad tentang kebersamaan bersama sahabatnya, Hamid Sarong, adalah kisah perjalanan hidup yang menginspirasi, dituturkan dengan penuh kejujuran dan kehangatan. Buku ini membawa pembaca menelusuri berbagai fase penting dalam kehidupan Rusjdi dan Hamid Sarong, mulai dari masa orientasi mahasiswa yang penuh tantangan di MAPRAM, hingga persahabatan erat dengan sosok-sosok unik seperti Hamid Sarong, Jufri Ghalib, dan Yuniar Hanafiah. Pembaca juga diajak mengenal lebih dekat para dosen berpengaruh yang membentuk wawasan dan karakter mereka, seperti Prof. Ali Hasjmy yang karismatik, Araby Ahmad yang multitalenta, dan Ismuha serta Jacob Syamaun yang inspiratif. Setiap bab diisi dengan cerita yang menggugah dan menghadirkan gambaran tentang dinamika kehidupan kampus yang hangat, penuh tantangan, dan penuh makna.
Selain kisah-kisah seputar kampus, buku ini juga mengungkap pengalaman-pengalamannya di luar negeri, seperti saat mengikuti Program IVP di Amerika Serikat dan Short Course di Kanada, yang memberikan perspektif global serta memperluas wawasan lintas budaya. Cerita tentang konflik di Aceh dan perjalanannya ke Amerika dengan dua paspor menghadirkan momen-momen mendebarkan yang sarat makna. Ditulis dengan gaya bahasa yang ringan namun mendalam, autobiografi ini bukan sekadar catatan pribadi, tetapi juga refleksi tentang persahabatan, ketangguhan, dan perjuangan. Buku ini akan menginspirasi siapa saja yang mencari kisah autentik tentang keberanian dan keteguhan menghadapi berbagai tantangan hidup, menjadikannya bacaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh pelajaran berharga.