Pengendalian Manajemen Berbasis Ahlussunnah Wal Jama’ah

Pengendalian manajemen merupakan perangkat atau sistem yang dipakai pimpinan organisasi untuk menjamin bahwa perilaku dan keputusan anggota organisasi konsisten dengan tujuan dan strategi organisasi. Salah satu aspek yang menentukan perilaku adalah faktor lingkungan. Suatu organisasi mempunyai karakteristik lingkungan dan nilai-nilai yang berbeda-beda, yang menyebabkan pengendalian manajemen yang berlaku di suatu organisasi tidak dapat disamakan dengan sistem pengendalian manajemen organisasi lain.

Suatu organisasi dengan mendasarkan pada nilai Ahlussunnah Waljama’ah, tentunya mempunyai karakteristik lingkungan dan nilai yang berbeda dengan organisasi lainnya. Nilai Ahlussunnah Waljama’ah terumuskan dan inherent dalam tata kelola operasional organisasi yang akan membentuk perilaku anggotanya. Perilaku anggota organisasi yang berlandaskan nilai ahlussunnah waljama’ah, berkaidah fiqh “al-muhafadzah ‘alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah” dengan menerapkan nilai-nilai religiusitas organisasi yang terdiri dari tawasuth dan i’tidal, tawazun, tasamauh, serta amar ma’ruf nahi munkar. Hal inilah yang menjadi pemicu munculnya konsep pengendalian manajemen berbasis Ahlus sunnah Waljama’ah.

Pengendalian manajemen berbasis Ahlussunnah Waljama’ah yaitu konsep pengendalian manajemen yang mendasarkan diri pada prinsip agama sebagai pengendalian agama (religious control), yang menjadi pondasi untuk menjalankan tradisi-tradisi dan simbol-simbol organisasi yang merupakan bagian dari pengendalian budaya (culture control). Pengendalian agama (religious control) dan pengendalian budaya (culture control) menjadi pondasi dalam menjalankan pengendalian organisasi (organizational Control) untuk mencapai keberkahan.