Anti bakteri: Potensi Tanaman Jambi

Indonesia merupakan negara superpower, memiliki kekayaan biodiversitas mencakup banyak spesies, tetapi juga genetik dan ekosistem. Di Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tanaman dan 7000 diantaranya memiliki khasiat obat. Keanekaragaman sumberdaya hayati Indonesia diperkirakan menempati urutan kedua setelah Brasil. Pemanfaatan tanaman obat merupakan strategi untuk pencegahan dan pengobatan suatu penyakit maupun pemeliharaan kesehatan. Tumbuhan menyuplai banyak senyawa yang berpotensi sebagai obat, terutama antibakteri. Tumbuhan obat tradisional merupakan ramuan bahan alam yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan keanekaragaman tumbuhan obat-obatan dapat menunjang adanya ketersediaan obat-obat tradisional yang siap pakai. Masyarakat di Provinsi Jambi memiliki kearifan tersendiri dalam memanfaatkan berbagai tanaman berkhasiat obat. Wilayah provinsi Jambi merupakan sumber keanekaragaman hayati daerah tropis yang sangat luas, dimana budaya dan kearifan lokal lainnya masih dipertahankan termasuk pemanfaatan tanaman obat. Tanaman mengandung senyawa bioaktif yang merupakan hasil biosintesis metabolit sekunder. Senyawa metabolit dikelompokkan menjadi beberapa golongan berdasarkan struktur kimianya Alkaloid, Saponin, Flavonoid, Tanin, Polifenol, dan Kuinon yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Setiap antibakteri memiliki mekanisme kerja yang berbeda dan dapat mengalami resistensi terhadap antibakteri tersebut.