Ruang Muhasadar

By Fawaz Muhammad Sidiqi

Ruang Muhasadar
Available for 0 USD

Inilah halte pemberhentian pertama kita, yaitu : kesadaran. Bahwa setiap dari kita terlahir bukan tanpa alasan dan tujuan yang tidak jelas. Kita terlahir sebagai khalifah di bumi sekaligus ‘abid (hamba) Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita terlahir sebagai seorang muslim yang sudah mengenal bahkan bersaksi bahwa Allah adalah Rabb semesta alam ketika di alam rahim.


Maka kesadaran itu yang perlu di-install di dalam diri kita secara sepenuhnya. Kesadaran bahwa Allah telah memuliakan status kita sebagai manusia di bumi ini lengkap dengan rezeki yang dibutuhkan serta kemuliaan dibandingkan makhluk lain.


Kesadaran itu juga yang pada akhirnya akan megantarkan kita pada dua halte pemberhentian selanjutnya yaitu syukur dan sabar. Karena kita terlahir dengan segenap nikmat yang harus disyukuri dengan sebenar-benarnya syukur, sekalipun pada sebagian waktu kita dituntut untuk bersabar dengan sebenar-benarnya sabar, sehingga menjadi lengkap-lah kehidupan kemanusiaan kita.


Lembar catatan ini saya bagi menjadi empat ruang mewakili tiga pembahasan berbeda. Ruang pertama ialah bertajuk sudut masjid, mengisahkan potret kehidupan dan rangkuman kajian atau khutbah selama saya tinggal di masjid dan pelajaran berharga dari kisah tersebut.


Setelah dari ruang depan dan sudut masjid, ruang selanjutnya ialah ruang baca dimana saya menuliskan beberapa kisah yang terjadi dan/atau menimpa orang-orang shaleh terdahulu untuk diambil pembelajarannya.


Ruang ketiga diberi judul ruang tengah, dimana saya mencoba mengajak untuk melihat ayat atau tanda di alam semesta baik berupa materi maupun aktifitas harian yang sering dijumpai. Ruang terakhir ialah sudut kamar tidur, menuliskan sejumlah tulisan bernuansa kontemplasi terkait beberapa hal yang dialami atau terjadi di sekitar dengan harapan setelah memasuki ruang terakhir ini kita bisa mendapat inspirasi untuk kehidupan esok hari. Selamat Membaca! Allahulmusta’an


Book Details

Buy Now (0 USD)