Konsep Theory Ajaran Monotheisme Pada Peradaban Besemah Purba

Buku Konsep Theory Ajaran Monotheisme Pada Peradaban Besemah Purba ini, menceritakan kesejarahan Peradaban Besemah yang bernafaskan Ajaran Sang Hyang Widi Esa (Ajaran Sama’wi). Atau yang dikenal dengan sebutan Ajaran Monotheisme, yakni Konsep Ajaran yang Meng-Esa-kan Tuhan (Allah SWT). Berbeda dengan bukubuku lainnya, yang akrab mengisahkan sejarah Peradaban Besemah yang bernafaskan Pengaruh aliran Animesme dan Dinamisme. Hepotesis Konsep Theory Ajaran Monotheisme Pada Peradaban Besemah Purba ini, merupakan sebuah Riset ilmiyah yang di dukung oleh Penelitian dari seorang Sarjana Eropa yaitu Van Eerde “Menyatakan bahwa peninggalan megalitik di Besemah tidak pernah dipengaruhi oleh Budaya Hindu-Budha tetapi masih termasuk dalam jangkauan masa Pra-Sejarah”. Pernyataan tersebut, diperkuat dengan Firman Tuhan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 30-39 yang intinya menceritakan tentang Penciptaan manusia dan penguasaannya di Bumi. Dan ketika Nabi Adam As dan istrinya diturunkan ke Bumi. Nabi Adam As, menerima beberapa kalimat (ajaran-ajaran Tauhid) dari Tuhannya. Dari sinilah peradaban pertama manusia di ajarkan kepada Bapak Moyang Manusia yang pertama yaitu Nabi Adam As. Pertama, yang diajarkan oleh Tuhan kepada Adam As ialah “untuk menyebutkan namanama yang diciptakan oleh Sang Pencipta.” Bersumber dari firman Tuhan tersebut diatas, ini menjadi dasar ilmu pandangan filsafat kehidupan sosial (atau yang biasa disebut pendekatan dengan Teori Ilmu Filsafat) yaitu yang menyatakan “Bahwa setiap nama ada yang menamakan, setiap nama mempunyai makna, minimal untuk menyebut atau memanggil dan untuk menunjukkan benda atau tempat. Inilah awal dari sebuah peradaban manusia yang di ajarkan oleh Sang Pencipta Alam Semesta kepada Nabi Adam As. Dan diteruskan oleh para Rasul dan Nabi, yang semuannya bersumber pada pemahaman-pemahaman Spiritual yang mengatur hubungan Manusia dengan Sang Pencipta, hubungan Manusia dengan Alam, serta hubungan Manusia dengan Manusia.