Buku “Ngofi” ini merupakan kumpulan artikel catatan perjalanan kegiatan Kajian Tasawwuf, Dzikir, Tahlil dan Sholawatan yang saya lakukan bersama teman-teman dari MATAN Banyuwangi mulai dari bulan Agustus 2018 hingga bulan Oktober 2020. Dimulai dari ngofi yang pertama kali hingga ngofi yang kedua puluh satu. Tempatnya berpindah-pindah di seluruh wilayah yang ada di Banyuwangi.
Setiap pengalaman dalam sebuah perjalanan pasti memiliki ciri khasnya masing-masing. Setiap cerita masing-masing orang, pasti ada perbedaan. Itulah yang membuat buku “Ngofi” ini menjadi menarik untuk dibaca buat semua kalangan yang cinta akan tasawwuf. Tasawwuf merupakan suplemen setiap orang yang sedang ingin ‘memberi makan’ hati dan ruhnya.
Dalam buku ini, saya tidak hanya mengulas tentang proses perjalanan agenda ngofi di tiap sesinya, namun juga memberikan banyak pelajaran dari perkataan-perkataan hikmah para ulama’ sufi, hingga dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits yang bisa menjadi pengingat buat semua pembaca. Di setiap kejadian pelaksanaan ngofi, saya juga menggunakan gaya komunikatif sehingga artikel terkesan hidup dan pembaca seakan juga berada ikut serta dalam setiap kegiatan yang ada.
Selanjutnya, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya buat semua yang selama ini membantu atas suksesnya acara ngofi yang dilaksanakan setiap bulannya. Khususnya rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Pekalongan yang telah mendirikan MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah) sebagai kendaraan para pecinta tasawwuf.
Rasa terimakasih saya ucapkan kepada Kyai Nafi’, Pengasuh Pondok Pesantren Raden Rahmat Sunan Ampel, Jember yang menjadi pelopor didirikannya dan dihidupkannya kembali organisasi MATAN di Banyuwangi. Terimakasih kepada Gus Abdurrosyid yang telah melantik kepengurusan MATAN Banyuwangi. Juga kepada Ketua JATMAN Banyuwangi; Bapak H. Mulyadi Rodli yang selalu mendukung kegiatan MATAN Banyuwangi sampai saat ini.
Tidak lupa kepada seluruh Muharrik MATAN Banyuwangi, rasa terimakasih juga saya berikan. Terakhir kepada istri saya yang selalu mendukung untuk selalu berkarya. Harapannya, buku “Ngofi” ini bisa memberikan manfaat setiap orang yang membacanya, bisa memberikan inspirasi kebaikan dan makin cinta terhadap tasawwuf. Mendapatkan anugerah untuk mencintai para sufi. Cinta untuk berdzikir, membaca sholawat, serta tidak pula untuk senantiasa mencintai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).