Permasalahan manusia yang semakin komplek di era globalisasi berdampak pada psikis, motivasi dan perilaku yang sering merugikan: individualistik hedonistik, materialistik, egoisme, ambisius yang merenggut
prinsip ukhuwah basyariyah dan ukhuwah Islamiyah. Struktur Psikis manusia yang terdiri dari Qalb untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai Tuhan, dan Sirr untuk mengenal Tuhan. Sirr inilah yang dapat menerima pancaran cahaya Ilahi, ketika ia telah disucikan dari berbagai kotoran. Agar manusia mengalami ma’rifah, maka qalb perlu dilatih di antaranya dengan berzikir.
Pada hakikatnya, orang-orang yang sedang berzikir ialah orang yang sedang berhubungan dengan Allah. Zikir haqiqi dilakukan oleh seluruh jiwa- raga, kapan dan di mana saja, dengan memperketat upaya untuk memelihara seluruh jiwa-raga dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Pelaksanaan zikir yang dilakukan dengan sikap rendah hati dan khusyu’ akan membawa dampak relaksasi dan ketenangan. Bacaan zikir yang diulang-ulang merupakan salah satu cara untuk memusatkan pikiran seseorang terhadap makna zikir. Berselawat adalah zikir yang merupakan upaya untuk bisa dekat dengan zat Allah melalui lesanisasi pengharapan syafaat Rasulullah. Zikir selawat diiringi penghayatan agar bisa melaksanakan living Rasul, hidup dengan berperilaku seperti yang diajarkan Rasulullah: akhlak baik pada diri sendiri atau kepada orang lain akan bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.