Sufisme bukan sekadar mantra spiritual-asketis, melainkan gerakan perlawanan sosial-politik terhadap radikalisme agama dan terorisme. Bagi kaum sufi, tindakan kaum radikal mengganggu stabilitas beragama dan bernegara, serta meruntuhkan fitrah ‘penghambaan’ manusia sebagai hamba Allah. Relasi sesama penghuni alam semesta menjadi terganggu, mengingat klaim-klaim kebenaran yang ditahbiskan. Kajian ini memotret tiga koloni utama Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah di Indonesia; Ponpes Futuhiyyah Mranggen Demak, Ponpes Suralaya Tasikmalaya, Ponpes Darul Ulum Rejoso Jombang dalam merespons konservatisme, radikalisme, terorisme, dan fundamentalisme. Kaum sufi berusaha mempromosikan Islam subtantif, merangkul, dan membangun kedamaian diri, masyarakat, negara, dan global. Banyak tantangan kontra radikalisme yang diusung kaum sufi, melalui doktrin, ajaran, ritual, dan gerakan damai. Tesis kajian ini menawarkan formula alternatif memerangi radikalisme agama melalui sikap inklusif, moderat, dan menempuh jalan toleran dalam mewujudkan kesejukan jiwa, kesejahteraan batin, dan kedamaian dunia.
Book Details
- Country: US
- Published: 2024-03-01
- Publisher: Penerbit NEM
- Language: id
- Pages: 94
- Available Formats:
- Reading Modes:
Buy Now (1.75 USD)