Delapan tahun lebih saya terlibat secara konsepsional maupun operasional atau bahkan secara fisik dalam penanganan darurat bencana di dalam maupun di luar negeri. Buku Satu Nyawa Hilang Adalah Sebuah Tragedi ini menyajikan gambaran penanganan dampak 18 kejadian bencana sebagai bahan perenungan dan pengendapan batin kita yang makin percaya bahwa ancaman bencana sudah ada di bawah telapak kaki kita saat berdiri. Upaya menghimpun ingatan yang tercecer, yang sudah terlindas oleh ruang dan waktu yang terus bergerak dinamis, bukanlah pekerjaan yang mudah. Merekonstruksi kejadian yang pernah kita lihat, dengar, dan rasakan di lapangan ternyata cukup menyita waktu dan energi. Dalam buku ini saya berupaya mengungkap dan menyajikan gambaran penanganan dampak bencana bukan sekadar dari sisi teknis belaka, melainkan lebih komprehensif dan holistis. Pandangan yang menyertainya tentu bersandar pada semangat dan prinsip “humanitarian”, dibarengi dengan pisau analisis tentang kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan. Tentu disertai paparan yang bersifat kasuistik tentang “perseteruan politik” di antara pemimpin daerah dan minimnya perhatian mereka dalam menyikapi kejadian bencana yang menambah carut-marut penanganan dampak bencana sehingga menambah derita rakyat yang terdampak bencana. Hal itu dimaksudkan agar diperoleh gambaran lebih utuh problematika dan tantangan dalam penanganan dampak bencana di Indonesia. Sungguh terasa sakit telinga saya jika mendengar seorang pejabat yang berkata dengan ringan bahwa korban jiwa akibat bencana “hanya” sedikit. Karena menurut saya satu nyawa yang hilang adalah sebuah tragedi. Jangan sekalipun kita beranggapan bahwa jumlah nyawa yang hilang karena bencana itu sekadar deretan angka belaka. Karena nyawa tidak dapat dibandingkan dengan materi yang paling berharga sekalipun. Profesional, jauh dari urusan dan kepentingan politik praktis serta dibarengi dengan panggilan jiwa kemanusiaan untuk segera menolong sesama itulah kunci segalanya bagi kita. Buku ini patut dibaca dengan saksama sebagai upaya meneguhkan niat kita dalam menjalankan aktivitas dan layanan kemanusiaan. Dengan demikian, rakyat akan merasa bahwa “pemerintah hadir” di tengah rintihan dan duka mereka.
Book Details
- Country: US
- Published:
- Publisher: PT Kanisius
- Language: id
- Pages: 400
- Available Formats:
- Reading Modes: