Prosa, sebagai bentuk karya sastra, perlu dipahami bukan hanya sebagai sebuah karya imajinatif semata. Sebagai karya kreatif seorang penulis, prosa mengandung dua dimensi teks, yaitu dimensi faktual dan dimensi imajinasi. Dimensi faktual dan dimensi imajinasi tidak diartikan sebagai dua dimensi yang sama sekali berbeda. Keduanya memiliki saling pengaruh satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, melalui novel Bumi Manusia, kita bisa memahami bagaimana realitas kehidupan yang terjadi di masa kolonial. Kita juga bisa memahami bagaimana hubungan antarmanusia, kolonial dan pribumi, yang terjadi di masa tersebut. Di sisi lain, jika demikian adanya, apakah seluruh gambaran yang dikemukakan oleh Pramoedya Ananta Toer dalam karyanya tersebut merupakan sebuah kebenaran? atau justru karya-karya sastra hanyalah perlu dipersepsi sebagai karya imajinatif (fiksi) seorang pengarang saja?
Memahami sebuah prosa bukanlah hal yang bersifat mudah dan sederhana. Hal ini karena melibatkan dimensi kemanusiaan, sebagai objek dari karya sastra, sebagai objek studinya. Karenanya, dibutuhkan pengetahuan teoretis maupun metodologis bagi mahasiswa yang ingin mempelajari prosa dengan baik. Melalui rancangan pembelajaran yang tidak hanya menitikberatkan pada pengetahuan, diharapkan mahasiswa tidak hanya mampu memahami pengetahuan tentang sastra, tetapi mampu untuk menggali pengetahuan dari prosa dan mempublikasikan hasil penelitiannya.