Kemandirian Ekonomi Gerbang Kesejahteraan : Pemikiran 100 Ekonom Indonesia

By Akhmad Akbar Susamto, Anggito Abimanyu, Agust Supriadi, Arif Budimanta, Dradjad H. Wibowo, Darussalam, Dzulfian Syafrian , Enny Sri Hartati, Hidayat Amir, I Kadek Dian Sutrisna Artha, Muliadi Widjaja, Salamudin Daeng, Yustinus Prastowo , Destry Damayanti, Ichsanuddin Noorsy, M. Rizal Taufikurahman, Mohammad Reza Hafiz. A, Abdul Manap Pulungan, Agus Herta Sumarto, Andry Asmoro, A. Prasetyantoko, Aviliani, Media Wahyudi Askar, Budi Santosa, Firmanzah, Irfan Syauqi Beik , Joshua Pardede, Lukman Hakim , Marsuki, Mochammad Doddy Ariefianto, Telisa Aulia Falianty, Umar Juoro, Yanuar Rizky, Akhmad Syakir Kurnia, Awalil Rizky, Ina Primiana , Sugiyono Madelan, Miyasto, Andry Satrio Nugroho , Dendi Ramdani, Eisha Maghfiruha Rachbini, Evi Noor Afifah, Mohammad Faisal, Tauhid Ahmad, Tri Widodo, Eugenia Mardanugraha, Maman Setiawan, Berly Martawardaya, Deniey A. Purwanto, Devanto Shasta Pratomo, Eka Puspitawati, Fakhrul Fulvian, Hanif Muhammad, Harryadin Mahardika, M. Luthfi Hamidi, Ninasapti Triaswati , Rachmat Adhani, Rina Indiastuti, Sonny Harry B Harmadi, Suharyadi, Muhammad Syarkawi Rauf, Ahmad Heri Firdaus, Kodrat Wibowo, Piter A. Redjalam, Tony Irawan, Widyastutik, Wijayanto Samirin, Eko Listiyanto, Marwan Batubara, Sahara, Andrinof A Chaniago, Arianto A. Patunru, Christianto Wibisono, Dina Nurul Fitria, Fajri Muharja, Fithra Faisal Hastiadi, Masyita Crystallin, Unggul Heriqbaldi, Bhima Yudhistira Adhinegara, Bayu Krisnamurthi, M. Fadhil Hasan, Muhammad Firdaus, Esther Sri Astuti S.A., Ari Rakatama, Achmad Adhitya, Candra Fajri Ananda, Didin S Damanhuri, Dias Satria, Eko Putro Sandjojo, Muhammad Zulfikar Rakhmat, Tirta N. Mursitama, Ahmad Erani Yustika, Budi Hikmat, Bustanul Arifin, Didik J. Rachbini, D. S. Priyarsono, Elan Satriawan, Ginandjar Kartasasmita, Imaduddin Abdullah, Lucky Bayu Purnomo, Riza Annisa Pujarama, Rusli Abdulah, Winang Budoyo

Kemandirian Ekonomi Gerbang Kesejahteraan : Pemikiran 100 Ekonom Indonesia
Preview available

Buku Pemikiran 100 Ekonom Indonesia Edisi Kedua merupakan kumpulan tulisan para ekonom Indonesia yang diharapkan mampu memberikan kontribusi substantif, setidaknya dalam enam subjek penting dan beragam perspektif. Kontribusi substantif tersebut dibagi dalam enam bagian besar, yaitu (1) sinergi stimulus fiskal dan percepatan infrastruktur, (2) inklusi keuangan, (3) usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), industri dan persaingan usaha, (4) sumber daya manusia, daya saing dan kemandirian ekonomi, (5) pembangunan pertanian pedesaan, dan daerah tertinggal dan (6) tantangan mewujudkan kesejahteraan.  

Bagian I dari buku Pemikiran 100 ekonom ini membahas sinergi stimulus fiskal dan percepatan infrastruktur, dengan argumen bahwa pengeluaran ekstra besar untuk percepatan pembangunan infrastruktur masih senantiasa dibayangi sekian macam risiko fiskal.  

Bagian II membedah inklusi keuangan, karena para ekonom amat peduli pada tingkat suku bunga perbankan di Indonesia yang tercatat amat tinggi, yang tentu amat mempengaruhi akses keuangan, terutama bagi kelompok usaha kecil dan menengah.

Bagian III membahas UMKM, industri dan persaingan usaha dengan berbagai spektrum. Hampir semua ekonom sepakat tentang potensi besar UMKM sebagai basis ekonomi, termasuk revitalisasi koperasi sebagai amanat konstitusi untuk memajukan kesejahteraan umum, tantangan UMKM era disrupsi teknologi dan sebagainya.

Bagian IV membahas sumber daya manusia (SDM), daya saing dan kemandirian ekonomi, yang juga mendapat perhatian Pemerintah, setidaknya telah tercantum dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024.

Bagian V menyoroti secara khusus pembangunan pertanian perdesaan, dan daerah tertinggal, yang selama beberapa tahun terakhir masih mengandalkan intervensi negara melalui APBN dan terlalu fokus pada program swasembada pajale (padi-jagung-kedelai).

Bagian VI atau terakhir membahas beberapa perspektif penting dan tantangan strategis dalam mewujudkan kesejahteraan umum. Para ekonom cukup prihatin terhadap lambannya penurunan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, walaupun kinerja pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen per tahun.


Book Details