Sejak lama, toleransi antara penganut agama Hindu dan Islam telah terjalin di Bali. Contohnya, di Pura Gambur Anglayang, terdapat palinggih yang unik untuk Ratu Mekkah, mewakili agama Islam. Di Bangli, terdapat sebuah langgar (mirip musala) yang berada di wilayah yang sama dengan pura. Selain itu, di lingkungan Puja Mandala, tempat ibadah dari seluruh agama di Indonesia terletak bersebelahan di satu lokasi.
Bukti adanya sinkretisme budaya Hindu-Islam juga terlihat di Pura Kramat Ratu Mas Sakti, Badung. Buku ini membahas bagaimana hal ini terjadi dan bagaimana masyarakat dengan keyakinan berbeda bisa hidup bersama.