Masa bersekolah adalah saat terindah di penggalan kehidupan manusia. Terlebih lagi saat usia matang masuk fase dewasa, jenjang pendidikan menengah atas. Ada cerita yang tak dapat disembunyikan di memori, masa remaja penuh cita dan cinta. Juga saat-saat lelah keluh berkucur mengejar harapan.
SPG Negeri Blora adalah jenjang sekolah yang nyata ada, meskipun sekarang tak lagi jejak proses pembelajarannya. SPG alih fungsi menjadi SMA. Meski demikian lokasi sekolah, gedung, pohon cemara, dan lainnya masih mampu menggugah kenangan indah kala kita bersekolah para alumninya. Salah satu alumni sekolah tersebut adalah angkatan 1984.
Gegap-gempita para alumninya tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Jarak dan waktu tak harus memisahkan. Setiap saat ada saja cerita yang terenda melalui media sosial WA (whatssap). Terindah jika saat pagi merekah, ada sebait nasihat yang dikemas dalam kemasan puisi Membara (Meleleh Embun Pagi Bersambut Sapa).
Nasihat untuk mengingat bahwa hidup sangatlah terbatas masanya. Potongan bait pengingat dari mana saja sumbernya, yang terpenting maknanya menjadi suplemen rohani penyejuk jiwa. Banyak komentar singkst saat embun pagi hadir, jempol, dan jumputan ungkapan suka. Entah yang sebenarnya.
Sebagai penanda bahwa SPG84 masih ada adalah reuni para anggotanya. Penanda bahwa komunitas ini ada dan saling sapa, kemasan Embun Pagi yang dilantunkan setiap pagi berkenan hadir dalam bentuk antologi puisi. Sederhana, berharap mampu memberi rasa kebersamaan. Menua bersama dalam teladan dan keutamaan sebagai umat-Nya.
Sederhana, tak sempurna, tetapi penuh keyakinan ada nilai-nilai yang patut diyakini sebagai penuntun saat terlupa.
Biarlah hanya Allah yang sempurna, komunitas SPG84 terus berusaha berbuat terbaik hingga Allah menjemput kita dalam kebaikan dan keutamaan.