Menulis puisi, bagiku sama saja mengolah kata menjadi bermakna. Sebuah puisi mengandung pembedahan sesuatu, menerobos ruang dan waktu. Pada buku ini, aku mencoba untuk menceritakan kembali berbagai peristiwa di sekitar kita. Ada rasa duka, gunda gulana, bahkan kisah cinta bahagia terbungkus nan indah yang mungkin saja juga pernah pembaca alami.
Melalui kumpulan puisi “Pengembara Rimba Aksara” ini, aku ingin berbagi bait-bait kepada para pembaca untuk memaknai betapa pentingnya cahaya hidup. Karena kuyakin, lebih penting dari bahasa kata-kata yang tertulis, karena itu bahasa yang keluar dari lubuk hati. Semoga kumpulan puisi ini bermanfaat.