Beberapa Model Unit Gas Bio di Indonesia

Biogas merupakan salah satu bentuk bioenergi yang diperoleh dari fermentasi bahan organik seperti kotoran ternak dan limbah cair industri pertanian/perkebunan. Umumnyadigunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, penerangan dan pemanas, untuk skala lebih besar dapat dikonversi menjadi listrik serta dapat juga digunakan untuk kendaraan. Pengembangan biogas juga merupakan bagian dari pengelolaan limbah khususnya dalam pemanfaatan limbah dan mengurangi gas rumah kaca.

Program pengembangan biogas telah lama berjalan di Indonesia, melalui program biru, DAK, lingkungan hidup, dan juga berbagai inisiatif lainnya. Sampai dengan April 2019 capaian program biogas rumah tangga adalah43.836 unit biogas dan menghasilkan biogas sebanyak 74.567,8 m3 gas/hari (dengan asumsi seluruh biogas yang dibangun dalam kondisi baik dan beroperasi secara normal). Biogas dari limbah cair industri sawit juga telah dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Biogas (PLTBg), saat ini diperkirakan total kapasitasnya telah mencapai total 23,8 MW tidak termasuk captive, ini berarti biogas sejumlah 19.040 m3/jam telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

Tantangan yang cukup besar dari program pengembangan biogas adalah pemeliharaan/perawatan dari unit biogas yang dioperasikan sehingga akan tetap terus berproduksi dan berkelanjutan. Dalam membangun unit biogas, salah satu hal yang penting adalah menentukan model unit biogas yang akan dipilih sehingga dapat beroperasi secara optimal dan mudah pemeliharaannya. Buku ini berisikan beberapa model unit biogas di Indonesia yang merupakan hasil pengalaman dari penulis (Profesor Mochammad Junus) selama tiga puluh tahun lebih berkecimpung “di dunia biogas” dalam membuat unit biogas dan telah melakukan survei hampir di seluruh wilayah Indonesia.