ORGAN REPRODUKSI WANITA

By Ernawati, Tetty Rina Aritonang, Elok Alfiah Mawardi, Setiawandari, Siti Syamsiah, I Kadek Adi Paramartha, Anis Satus Syarifah, Marni Br Karo, Lormita Purba, Rila Rindi Antina, Ni Putu Ayu Krisna Yuniastuti, Annisa Wigati Rozifa, Riyen Sari Manullang, Farida M. Simanjuntak, Ernauli Meliyana, Nur Laila Faizah, Dewi Rostianingsih, Ana Dyah Aliza, Sofa Qurrata A’yun, Miftahul Khairoh, Ika Damayanti Sipayung, Luluk Widarti, Anissa Ermasari, Wiwit Desi, Kholifatul Ummah, A'im Matun Nadhiroh, Nurul Jannatul Wahidah, Rupdi Lumban Siantar, Nurhafni, Kasyafiya Jayanti

ORGAN REPRODUKSI WANITA
Preview available
 Organ reproduksi wanita mencakup dua bagian, yaitu struktur eksternal dan struktur internal. Fungsi struktur reproduksi wanita eksternal (genital) adalah untuk melindungi organ genital internal dari organisme luar dan berguna agar sperma dapat masuk ke dalam tubuh. Cara kerja organ reproduksi wanita terbagi berdasarkan fungsi yang dijalankannya. Sistem reproduksi wanita memungkinkan seorang wanita untuk menghasilkan sel telur (ovum), melakukan hubungan seksual, melindung dan memelihara sel telur yang telah dibuahi hingga melahirkan. Saat pubertas, kelenjar hipofisis (di bagian tengah otak) mulai merangsang hormon pada ovarium untuk membuat hormon seks wanita, termasuk estrogen. Sekresi hormon ini menyebabkan seorang gadis berkembang menjadi wanita yang matang secara seksual.