Menggenggam Nusantara Raya

Nusantara adalah wilayah yang memiliki kekayaan melimpah, sumber daya alamnya memberikan kemakmuran tiada tara, bonus demografi masyarakatnya menjadi kekuatan baru ekonomi dunia. Sejak awal peradaban manusia, wilayah ini telah dihuni oleh berbagai peradaban tinggi. Lembang Bujang di Malaysia, Gunung Padang di Cianjur Indonesia, hingga Lendu di Sulawesi adalah bukti peradaban maju pada masa lalu. Setelah itu muncul kerajaan Sriwijaya di Sumatra, Melaka di Semenanjung Malaysia, Majapahit di Jawa, hingga banyak kesultanan yang ada di penjuru Nusantara. Kekayaan Nusantara yang mendunia memancing para penjajah untuk menguasainya, hingga lebih dari 3,5 abad wilayah ini berada di bawah jajahan bangsa lain. Seluruh kekayaan alamnya dirampas, pemikiran serta peradabannya dihancurkan hingga hanya tersisa mental bangsa terjajah. Memasuki abad ke-19, Nusantara Raya bangkit dari penjajahan, kembali menata kehidupan baru di alam merdeka. Kemajuan peradaban Nusantara Raya mulai terasa. Bahkan menurut prediksi tokoh dunia, wilayah ini akan menjadi kekuatan baru peradaban dan ekonomi dunia. Namun, tiba-tiba pandemi Covid-19 muncul pada akhir 2019. Kehadirannya meluluhlantahkan seluruh sendi kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial budaya, dan agama. Dimensi ekonomi mengalami efek paling parah, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) di Malaysia, dan beberapa wilayah lain yang melakukan lockdown telah memaksa masyarakat stay at home dan membatasi berbagai aktivitas dalam jumlah besar. Bagaimana Nusantara Raya menghadapi pandemi ini? Apakah setelah Covid-19 berakhir, Nusantara Raya bisa kembali bangkit dan mencapai kejayaan?