Sesungguhnya kecenderungan timbulnya akidah tasybîh (Penyerupaan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya) belakangan ini semakin merebak di berbagai level masyarakat kita. Sebab utamanya adalah karena semakin menyusutnya pembelajaran terhadap ilmu-ilmu pokok agama, terutama masalah akidah. Bencananya sangat besar, dan yang paling parah adalah adanya sebagian orang-orang Islam, baik yang dengan sadar atau tanpa sadar telah keluar dari agama Islam karena keyakinan rusaknya.
Al-Imâm al-Qâdlî Iyadl al-Maliki dalam asy-Syifâ Bi Ta’rîf Huqûq al-Musthafâ mengatakan bahwa ada dari orang-orang Islam yang keluar dari Islamnya (menjadi kafir) sekalipun ia tidak bertujuan keluar dari agama Islam tersebut. Ungkapan-ungkapan semacam; “Terserah Yang Di atas”, “Tuhan tertawa, tersenyum, menangis” atau “Mencari Tuhan yang hilang”, dan lain sebagainya adalah gejala tasybîh yang semakin merebak belakangan ini. Tentu saja kesesatan akidah tasybîh adalah hal yang telah disepakati oleh para ulama kita, dari dahulu hingga sekarang.
Buku yang ada di hadapan anda ini semoga memberikan pencerahan, bagi penulis, keluarga, kerabat, dan umat Islam pada umumnya. Setiap “tuduhan” atau “klaim” dalam buku ini penulis kutip secara orisinal dengan teks Arabnya dari kitab aslinya (Shâhib al-maqâl) dengan harapan menjadi pertimbangan yang dapat menguatkan kesimpulan. Dan pada akhirnya segala yang baik dari buku ini hakikatnya dari Allah dan semoga memberikan manfaat bagi kita semua, sementara kesalahan-kesalahan di dalamnya semoga diampuni Allah.
Amin.
Kholil Abu Fateh
Asy-Syâfi’i al-Asy’ari al-Qâdiri ar-Rifâ’i